Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

OpenAI Bangun Pusat Data Raksasa Stargate, Siap Jadi Senjata AS Lawan AI China

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 13:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan teknologi OpenAI berencana mendirikan pusat data kecerdasan buatan (AI) melalui proyek bernama "Stargate". 

Proyek ini merupakan kerja sama antara OpenAI, SoftBank, dan Oracle, dengan total investasi mencapai 500 miliar Dolar AS (sekitar Rp7.500 triliun) yang akan diinvestasikan selama empat tahun ke depan. Pada tahap awal, dana sebesar 100 miliar Dolar AS telah dialokasikan untuk pembangunan pusat data di Texas, Amerika Serikat. 

Menurut Chris Lehane, kepala urusan global OpenAI, langkah ini diambil untuk memastikan kepemimpinan Amerika Serikat dalam teknologi AI dan untuk bersaing dengan perkembangan AI di negara lain, khususnya China. 


"Seiring munculnya berita tentang DeepSeek, jelaslah bahwa ini adalah kompetisi yang sangat nyata dan taruhannya tidak bisa lebih besar lagi," kata Lehane, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 7 Februari 2025.

Lehane menyatakan bahwa siapa pun yang memenangkan kompetisi ini akan membentuk masa depan dunia, apakah dengan AI yang demokratis dan terbuka, atau AI yang otoriter. 

Perusahaan rintisan asal China, DeepSeek, telah menarik perhatian dengan meluncurkan model bahasa besar yang efisien dan berbiaya rendah, menyaingi perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan Meta. Keberhasilan DeepSeek ini telah memicu lonjakan investasi pada saham-saham terkait AI di China dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan perusahaan teknologi Amerika. 

"Sekitar 16 negara bagian telah menyatakan minatnya untuk membangun pusat data untuk Stargate, dengan Texas sebagai lokasi pusat data unggulan," kata Lehane.

Keith Heyde, seorang karyawan OpenAI yang memimpin pemilihan lokasi untuk Stargate, mengatakan perusahaannya berharap dapat mulai menggunakan sebagian dari pusat data Abilene akhir tahun ini dan mungkin akan mengumumkan lebih banyak lokasi dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami sedang mempertimbangkan sekitar lima hingga 10 lokasi sebagai tapak kampus," ujarnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya