Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio (kiri) berjabat tangan dengan Administrator Otoritas Terusan Panama Ricaurte Vasquez selama tur di kunci Miraflores Terusan Panama di Kota Panama pada 2 Februari 2025./Getty Images
Setelah kembali menguasai Gedung Putih, Presiden Donald Trump tampak lebih serius mengawasi operasi Tiongkok di semua lini. Salah satu yang menjadi fokus perhatiannya terkait Tiongkok adalah kontrol terlalu besar yang kini dimiliki Tiongkok di Terusan Panama.
Terusan Panama merupakan salah satu kunci penting perdagangan AS karena 40 persen kapal AS melakukan perjalanan melalui pelabuhannya. Secara persentase, AS adalah pengguna utama rute Terusan Panama dengan 74 persen kargonya dikirim melaluinya, diikuti oleh Tiongkok (21 persen), dan Jepang (14 persen).
Pemerintahan Trump menyoroti pengenaan biaya berlebihan pada kapal-kapal Amerika yang melewati Terusan Panama yang pada titik-titik transit tertentu dikendalikan oleh perusahaan CK Hutchison yang berkantor pusat di Hong Kong. CK Hutchison diberi konsesi untuk mengawasi operasi dua dari lima pelabuhan yang terletak di kedua sisi Terusan Panama oleh Pemerintah Panama pada tahun 1997.
Trump menganggap Pemerintah Panama telah menciderai kepercayaan yang diberikan AS. Dalam pidato pelantikannya, dia menyayangkan keputusan menyerahkan pemerintah AS di masa lalu menyerahkan kendali Terusan Panama kepada Panama, yang kini sangat memukul kepentingan AS.
Pemerintahan AS di bawah Trump waspada terhadap kendali Tiongkok di titik transit tertentu Terusan Panama dan tahu Tiongkok akan menggunakannya sebagai taktik untuk mencekik perdagangan Amerika yang berkembang pesat melalui jalur laut.
CK Hutchison merupakan perusahaan Tiongkok dan investor pelabuhan besar yang beroperasi dari Hong Kong dan memiliki saham di 52 pelabuhan di 26 negara. CK Hutchison mengoperasikan pelabuhan Balboa dan Cristobal di Terusan Panama, dan ini seharusnya dilakukan di bawah administrasi Otoritas Terusan Panama.
Otoritas Terusan Panama melakukan audit rutin terhadap CK Hutchison dan tolnya, tetapi perusahaan Tiongkok itu selalu berhasil mendapatkan surat keterangan bersih. Khususnya, CK Hutchison telah mendapatkan sewa kedua selama 25 tahun untuk mengoperasikan pelabuhan Terusan Panama pada tahun 2021, itu pun tanpa kesulitan apa pun.
Pesan Trump telah disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang pada hari Minggu kemarin, 2 Februari 2024, berkunjung ke Panama. Dia mengatakan, Washington akan "mengambil tindakan yang diperlukan" jika Panama tidak segera mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri apa yang dilihat Presiden Donald Trump sebagai pengaruh dan kendali Tiongkok atas Terusan Panama.
Mulino, setelah pembicaraan dengan diplomat tinggi AS di Kota Panama, mengisyaratkan bahwa ia akan meninjau perjanjian yang melibatkan Tiongkok dan bisnis Tiongkok, dan mengumumkan kerja sama lebih lanjut dengan AS mengenai migrasi, tetapi menegaskan kembali bahwa kedaulatan negaranya atas jalur air tersibuk kedua di dunia itu tidak dapat didiskusikan.
Terusan Panama merupakan titik transit jalur air utama antara Laut Karibia dan Samudra Pasifik yang dibangun oleh AS dari tahun 1904 hingga 1914. Setelah Perang Dunia II, kendali AS atas Terusan Panama dan zona di sekitarnya menjadi pertikaian. Percikan besar muncul setelah Masalah Terusan Suez pada tahun 1956 yang menyebabkan AS menggunakan kekuatan diplomatik untuk memaksa Prancis dan Inggris menghentikan upaya untuk mengambil alih operasi Terusan Suez. Hal ini juga mengakibatkan era yang menegangkan antara AS dan Panama.
Kemudian pada tahun 1977, situasi mulai normal ketika ada dua perjanjian yang ditandatangani antara Presiden AS Jimmy Carter dan pemimpin Panama Omar Torrijos. Akhirnya, pada tahun 1999 Otoritas Terusan Panama mengambil alih sepenuhnya Terusan Panama dari AS, dan sejak saat itu Terusan Panama telah menjadi aset ekonomi bagi pemerintah Panama.
Selama 25 tahun terakhir, operasi Terusan Panama telah berkembang pesat di bawah kendali Panama. Terusan Panama, yang merupakan sumber utama perdagangan global, telah menjadi titik perdagangan dan perniagaan yang signifikan, tempat kapal-kapal besar dapat dengan mudah melewatinya antara Laut Karibia dan Samudra Pasifik.
Pada tahun 2024, pendapatan Terusan Panama mencapai 5 miliar dolar AS, mencerminkan pentingnya Terusan Panama secara strategis. Selain itu, 5 persen perdagangan global diarahkan melalui Terusan Panama yang memungkinkan kargo dari Amerika Serikat, Asia, dan Pantai Timur untuk menyeberang.
Pidato Donald Trump pada bulan Desember 2024 telah menimbulkan badai di mana ia dengan tegas menuntut Terusan Panama dikembalikan ke AS. Presiden Panama José RaúlMulino kemudian menanggapi Trump dengan menyatakan, “Setiap meter persegi Terusan dan zona yang berdekatan adalah milik Panama dan akan terus demikian. Kedaulatan dan kemerdekaan negara kita tidak dapat dinegosiasikan.” Ia mencatat bahwa perjanjian Torrijos-Carter merupakan landasan operasi Terusan Panama yang memastikan netralitas permanen untuk menjamin operasi yang aman bagi semua negara.
Namun, rezim Trump menuduh pemerintah Panama berkolusi dengan Tiongkok dengan memberikan akses ke Terusan Panama dan operasinya. Tuduhan AS ini semakin didukung oleh fakta bahwa Tiongkok menghabiskan miliaran dolar untuk proyek pembangunan di dalam dan sekitar Terusan Panama. Pada tahun 2016, Landbridge Group Tiongkok memperoleh kontrak senilai 900 juta dolar AS untuk mengelola pelabuhan Margarita terbesar di Terusan Panama, yang juga merupakan pintu masuk ke Atlantik.
Terusan Panama merupakan kunci kebijakan Tiongkok di Amerika Latin yang ingin digunakannya untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan tersebut. Secara diplomatis, Tiongkok telah mendapatkan keuntungan dengan memutuskan hubungan dengan Taiwan pada tahun 2017. Setahun kemudian, Panama menandatangani Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok dan pada bulan Desember 2024 sekitar 21 negara Amerika Latin telah menyetujui inisiatif tersebut.
Ancaman lainnya adalah China yang menggunakan teknologinya di Terusan Panama, misalnya, Huawei memasang kamera pengintai yang dapat digunakan untuk memata-matai wilayah tersebut.
Trump, untuk saat ini, sangat waspada terhadap pergerakan China di Amerika Latin saat ia melangkah maju dengan visinya "America First". Ia juga berharap adanya kerja sama dari negara-negara di kawasan Amerika Latin untuk mengekang ancaman China lainnya seperti perdagangan narkoba dan migrasi.