Berita

Presiden Prabowo Subianto di hadapan para menteri Kabinet Merah Putih/Istimewa

Politik

Jangan Seperti Bahlil, Para Pembantu Prabowo Harus Matangkan Kebijakan Sebelum Diterapkan

SELASA, 04 FEBRUARI 2025 | 11:15 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kebijakan pemerintah melarang gas LPG 3 kilogram dijual di pengecer lantaran harganya melambung dua kali lipat dibanding harga yang telah ditentukan pemerintah memiliki niat awal yang baik. 

Sayangnya, eksekusi kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini terlalu terburu-buru, sehingga banyak masyarakat yang belum siap. Hasilnya, gas LPG 3 kg kini jadi barang langka di masyarakat.

"Walaupun niatnya baik, dia harus perkuat dulu infrastruktur dalam kebijakan itu. Jadi enggak bisa sembarangan, kalau dia punya niat baik doang, cuma infrastrukturnya enggak dipersiapkan, akhirnya kejadian seperti LPG ini," kata analis komunikasi politik, Hendri Satrio, kepada RMOL, Selasa 4 Februari 2025.


Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu lantas mengingatkan para pembantu Presiden Prabowo Subianto lainnya yang tergabung di Kabinet Merah Putih untuk memikirkan terlebih dahulu dampak sebuah kebijakan sebelum menerapkannya ke masyarakat.
 
“Pokoknya jangan dilakukan kalau kebijakannya memang dirasa belum siap, belum dipasarkan di masyarakat, sehingga walaupun tujuannya baik, jadi kelihatannya salah,” kata Hensat, sapaan akrabnya.
 
Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu pun berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas ini dan memastikan harga yang stabil.
 
"Gas 3 kg harus segera tersedia kembali, dan harganya tidak boleh naik. Rakyat sudah cukup terbebani dengan kondisi ekonomi saat ini," pungkas Hensat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya