Berita

Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional Forum 2025/Istimewa

Politik

Kolaborasi Indonesia-Palestina Bangun Kembali RS di Gaza

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 00:40 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Qudwah Indonesia menggelar Kolaborasi Indonesia Palestina Internasional Forum 2025 dengan tujuan memperkuat kerja sama dalam membantu rakyat Palestina, khususnya dalam pembangunan kembali fasilitas kesehatan di Gaza.

Acara ini dihadiri oleh 30 dari 50 lembaga amil zakat dan fundraiser yang diundang, serta melibatkan perwakilan dari empat negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Turki, dan Yaman.  

Forum ini menghadirkan berbagai lembaga kemanusiaan dan organisasi penting, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Qudwah Indonesia, Medics World Wide, Yayasan Indonesia Amanah Dermawan (YIAD), Hand of Charity of Berhad, dan ATAA.


Direktur Qudwah Indonesia, Lukman Hakim menegaskan, pembangunan rumah sakit di Gaza menjadi prioritas karena banyak RS di wilayah tersebut telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel. 

Salah satu proyek utama dalam forum ini adalah pembangunan kembali Rumah Sakit Abu Yusuf Annajar, yang rusak parah.

Rumah sakit ini terletak di Rafah dan merupakan institusi medis utama di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mencapai 250 ribu jiwa. 

Lukman mengatakan, pembangunan kembali rumah sakit ini membutuhkan biaya Rp20 miliar.

"Insya Allah dengan kolaborasi dengan berbagai lembaga nasional dan internasional dalam waktu enam bulan sampai setahun bisa dibangun kembali rumah sakit ini," kata Lukman melalui siaran persnya, Kamis 30 Januari 2025. 

Sementara Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, menekankan bahwa pembangunan kembali rumah sakit ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang menjaga fungsi sejarahnya.

"Sekarang tinggal menghitung kebutuhan dananya. Saya akan menyampaikan hal ini kepada MPR/DPR agar pemerintah juga turut berkontribusi," kata Sudarnoto.

Menurut Sudarnoto, jangan sampai hanya lembaga amil zakat yang membantu, sementara pemerintah hanya memberikan apresiasi.

Ia juga berencana membawa proyek ini ke dalam forum Konferensi Asia-Afrika mendatang agar mendapatkan dukungan lebih luas.

Pembangunan fasilitas kesehatan di Gaza memang sangat diperlukan. Sebab, lebih dari 90 persen rumah sakit di wilayah tersebut tak bisa beroperasi secara normal. Bahkan ambulans pun kerap menjadi sasaran serangan Israel.

“Fasilitas kesehatan dibombardir penjajah, tak ada tempat aman untuk bertahan," kata Dr. Zaid Al Qirem dari Medics World Wide.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya