PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan laba Rp177,79 miliar sepanjang 2024.
Angka ini turun 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp235,17 miliar.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, disebutkan bahwa penurunan laba berdampak pada laba per saham dasar yang menyusut dari Rp147 menjadi Rp111.
Pendapatan usaha juga turun, dari Rp1,27 triliun pada 2023 menjadi Rp1,26 triliun di 2024. Sementara beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp599,12 miliar dari sebelumnya Rp576,88 miliar.
Pendapatan tiket wahana wisata dan pintu gerbang menyusut 0,43 persen secara tahunan menjadi Rp907,18 miliar. Pendapatan hotel dan rumah makan juga turun 13,6 persen secara tahunan menjadi Rp76,848 miliar.
Beberapa faktor turut mempengaruhi penurunan, seperti penghasilan bunga yang turun menjadi Rp17,74 miliar dari Rp23,77 miliar, serta kerugian penjualan aset tetap sebesar Rp470 juta, padahal tahun sebelumnya masih mencatat surplus Rp33 juta.
Namun begitu, di 2024 PJAA mencatat beberapa perbaikan, seperti bagian laba ventura bersama naik menjadi Rp983 juta dari sebelumnya rugi Rp763 juta.
Beban keuangan juga sedikit berkurang menjadi Rp95,65 miliar dari Rp96,36 miliar.
Ekuitas perusahaan naik menjadi Rp1,73 triliun dari Rp1,66 triliun di akhir 2023. Liabilitas juga berkurang cukup besar dari Rp2,07 triliun menjadi Rp1,85 triliun.