Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Dolar AS Tertekan di Tengah Aksi Jual Saham, Yen dan Franc Justru Melambung

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 10:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang, di tengah aksi jual saham teknologi saat pasar tergiur dengan  peluncuran model kecerdasan buatan (AI) free open-source oleh perusahaan rintisan China, DeepSeek.

Dolar berada di bawah tekanan sedangkan imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 6 basis poin ke level terendah satu bulan sebesar 4,561 persen karena investor bergegas masuk ke aset safe haven dan surat utang.

Dikutip dari Reuters, Yen melambung 0,87 persen menjadi 154,63 terhadap Dolar AS setelah sempat melesat hingga 153,71, level terkuatnya sejak pertengahan Desember. 


Franc Swiss naik 0,50 persen terhadap Dolar AS menjadi 0,90155 Dolar AS.

Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang termasuk Yen dan Euro, turun 0,29 persen menjadi 107,36. Euro naik 0,02 persen menjadi 1,0491 Dolar AS.

Dolar AS terus tertekan. Pekan lalu, Dolar AS mencatat kerugian mingguan terbesarnya dalam lebih dari setahun. Penurunan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi bahwa tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump akan lebih rendah dari yang dikhawatirkan sebelumnya. 

Namun, kekhawatiran itu muncul kembali setelah Amerika dan Kolombia mundur dari ambang perang dagang.

Saat ini, Dolar AS tertekan karena aksi jual saham teknologi di tengah peluncuran model kecerdasan buatan (AI) free open-source oleh perusahaan rintisan China, DeepSeek.

Analis mengatakan, banyak orang yang mengambil langkah besar karena melihat DeepSeek meresahkan emiten teknologi utama yang akan menyebabkan kejatuhan ekuitas. 

"Saya pikir itu beberapa langkah yang terlalu jauh, tetapi mengingat fakta bahwa semua kelas aset yang berbeda ini bergerak ke arah safe haven klasik yang sama, tampaknya itulah alasan saat ini. Apakah alasan itu masuk akal atau tidak, saya pikir itu sangat bisa diperdebatkan. Tetapi setidaknya begitulah reaksi pasar saat ini,"  kata Eugene Epstein, Head of Structuring for North America Moneycorp, New Jersey. 

Peso Meksiko anjlok 2 persen menjadi 20,693 per Dolar AS. 

Dolar Kanada turun 0,22 persen terhadap greenback ke posisi 1,44. 

Dolar Australia melemah 0,41 persen versus greenback menjadi 0,6283 Dolar AS. 

Kiwi Selandia Baru turun 0,35 persen terhadap Dolar AS menjadi 0,5689 Dolar AS.

Para pejabat Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa akan bertemu minggu ini setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya