Berita

Ilustrasi Mahatma Gandhi/Net

Publika

Belajar Swadeshi India

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 02:31 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

TIDAK relevan bicara Indian's past glory. Selama masih ada nama "Mahondas Gandhi". The real hero was Subhas Chandra Bose

Gandhian's culprits klaim "Swadeshi" adalah groundwork. India tetap miskin bila Platonic idealism enggak diganti dengan Marxist materialism

Large-scale modern industries adalah kuncinya. Bukan ke mana-mana bawa pemintal benang dan kambing. Seperti kelakuan Mahondas Gandhi. 


Nyata harga produksi massal tekstil lebih murah daripada bikin kain dengan alat pemintal Gandhi. Dia peras kambing sendiri bila ingin minum susu. Jauh lebih mahal dibanding dengan peternakan modern. Swadeshi menguntungkan British colonialism on Indian soil

Fokus pada industri & Science and Technology adalah keharusan. PM Modi membiarkan rakyat miskin selagi membangun kekuatan perang. India menjadi anomali. Punya nuklir pemberian Amerika & ICBM Agni V yang bisa menjangkau 7.000 km. 

Tapi Rakyat India hidup dalam kemiskinan. Berak sembarangan. Sapi nyantai di jalan raya. Sistem kasta kuat. Permusuhan Hindu-Muslim tak terdamaikan. 

Indian's best brain tetap nggak cukup. Produksi fighter jet the HAL HF-24 Marut dinyatakan gagal. "Tejas" fighter jets enggak keluar sampai sekarang. India belum mampu punya pesawat Indigenous jets. 

Bollywood masih mencari pohon kering sebagai pegangan tarian. South Korea ROSE Blackpink & Bruno Mars menggetarkan dunia dengan beat APT (???). K-Pop is the new cool in the world. Menggeser American hip hop. 

Jadi selain gali artefak & mempertahankan budaya klasik, South Korea menciptakan budaya baru yang relevan. Menyedot capital yang sangat banyak. Sampai Arab Saudi & Latin Amerika juga menyanyikan single APT. 

Sementara di Indonesia, ramai nyabutin bambu laut. Gerakan rasialis Anti-China mulai dikobarkan. 

Kristof Dhont & Gordon Hodson of Brock University, di Jurnal "Current Directions in Psychological Science", menyimpulkan, "Yes, there is a clear, predictable and causal link between low intelligence and prejudice, including racism".

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya