Berita

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro/Net

Politik

Mendikti Perlu Jaga Adab Agar Tak Jadi Menteri Kontroversi

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 21:32 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro harus mampu menjaga sikapnya selama menjadi pejabat tinggi jika tidak mau dicap sebagai menteri penuh kontroversial.

Hal ini menyusul dengan adanya demonstrasi yang dilakukan oleh ASN Kemendikti, terkait sikap arogan yang dilakukan Satryo Soemantri Brodjonegoro beberapa waktu lalu yang sempat viral.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kinerja menterinya mendapat penilaian terbaik. 


Hal itu terjadi karena salah satu Program 100 hari Prabowo-Gibran berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru. Program ini mendapat penilaian baik oleh masyarakat, khususnya para guru baik guru negeri maupun guru swasta.

Namun demikian, penilaian masyarakat berbeda terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. Menteri satu ini dinilai negatif setelah di demo pegawainya. 

“Hanya saja, penilaian negatif terhadap Satryo  bukan terkait kinerjanya sebagai menteri. Penilaian itu terkait adab seorang menteri terhadap pegawainya,” kata Jamiluddin dalam keterangannya, Senin, 27 Januari 2025.

Menurutnya, persoalan adab menjadi urgent, karena Satryo sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Tekonologi, yang seharusnya menjaganya dalam bersikap dan bertindak. Satryo seharusnya terdepan menjadi teladan dalam menjaga adab.

“Kalau Satryo tak bisa menjaga adab, maka ia akan menjadi menteri kontroversial. Hal ini akan bisa menjadi beban bagi Presiden Prabowo,” tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya