Sejumlah perusahaan besar di Indonesia berada dalam antrean untuk melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hingga 24 Januari 2025 terdapat 18 perusahaan yang siap menerbitkan saham perdananya.
Dari antrean itu, sebanyak 17 perusahaan beraset skala besar, yaitu di atas Rp250 miliar, sedangkan satu perusahaan beraset skala menengah, antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. Hal ini merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( POJK ) Nomor 53/POJK.04/2017
Dalam keterangan yang dikutip Senin 27 Januari 2025, dari antrean IPO tersebut, sebanyak enam perusahaan bergerak di sektor barang konsumen primer.
Berikut rincian perusahaan yang akan IPO berdasarkan sektornya:
- 2 perusahaan dari sektor material dasar
- 1 perusahaan dari sektor konsumen siklikal
- 6 perusahaan dari sektor konsumen non siklikal
- 2 perusahaan dari sektor energi
- 1 perusahaan dari sektor finansial
- 2 perusahaan dari sektor kesehatan
- 3 perusahaan dari sektor industrial
- 1 perusahaan dari sektor transportasi & logistik
Keberagaman sektor ini mencerminkan bahwa pasar modal Indonesia semakin menarik bagi berbagai jenis usaha, memungkinkan investor untuk memilih investasi sesuai dengan minat dan strategi sektor tertentu.
I Gede Nyoman Yetna mengatakan, sejak awal 2025 hingga 24 Januari, delapan perusahaan telah melaksanakan IPO dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp3,70 triliun.
Angka ini mengindikasikan kepercayaan yang tinggi terhadap pasar modal Indonesia meski dalam kondisi yang penuh tantangan.
Dalam periode sama juga telah diterbitkan sebanyak delapan emisi dari tujuh penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp8,6 triliun.