Berita

eFishery/Ist

Bisnis

Skandal eFishery, Manajemen Dicurigai Gelapkan Dana Rp9,7 Triliun

KAMIS, 23 JANUARI 2025 | 12:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Startup sektor perikanan eFishery menjadi sorotan setelah muncul dugaan penggelapan dana oleh manajemen mencapai 600 juta Dolar AS (Rp9,7 triliun). Temuan ini diungkap dalam penyelidikan awal yang dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan. 

Draf laporan investigasi setebal 52 halaman yang diperoleh Bloomberg News mengungkap bahwa manajemen eFishery diduga menggelembungkan pendapatan hingga 600 juta Dolar AS dalam kurun waktu Januari-September 2024. 

Artinya, lebih dari 75 persen angka pendapatan yang dilaporkan perusahaan adalah tidak valid.


Dalam laporan resmi kepada investor, manajemen eFishery mengatakan perusahaan meraup pendapatan sebesar 752 juta Dolar AS dengan laba bersih 16 juta Dolar AS selama periode tersebut. 

Namun, penyelidikan internal menunjukkan kondisi yang jauh berbeda, yakni pendapatan riil hanya sebesar 157 juta Dolar AS, sementara perusahaan mencatatkan kerugian hingga 35,4 juta Dolar AS.

“Manajemen juga diduga memanipulasi laporan keuangan dalam beberapa tahun terakhir dengan cara yang serupa,” demikian bunyi laporan investigasi tersebut.

Penyelidikan ini didukung oleh sejumlah investor besar eFishery, termasuk SoftBank Group Corp dan Temasek Holdings Pte, dengan bantuan FTI Consulting. 

Meski laporan masih berupa draf dan dapat berubah, sejumlah tindakan telah diambil, termasuk pembebastugasan sementara CEO sekaligus pendiri eFishery, Gibran Huzaifah, serta Chief Product Officer (CPO) Chrisna Aditya pada Desember 2024.

eFishery merupakan startup yang bergerak di bidang teknologi perikanan, menyediakan fasilitas pakan modern untuk petani ikan dan udang, serta membantu memasarkan hasil panen mereka. 

Perusahaan ini sempat menjadi kebanggaan Indonesia dengan valuasi mencapai 1,4 miliar Dolar AS (sekitar Rp22 triliun) setelah mendapatkan pendanaan dari G42, perusahaan milik Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, anggota keluarga kerajaan Uni Emirat Arab.

Sejauh ini, Gibran Huzaifah belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Bloomberg News. Investor utama seperti Temasek dan SoftBank juga menolak berkomentar, sementara FTI Consulting dan G42 belum memberikan respons.

Namun dalam pernyataannya, eFishery berkomitmen untuk tetap berdedikasi menegakkan standar tata kelola dan etika perusahaan tertinggi dalam semua operasi perusahaan.

“Kami sepenuhnya menyadari beratnya spekulasi pasar dan menanggapi masalah ini dengan sangat serius,” ujar perwakilan perusahaan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya