Berita

Duta Besar Republik Kuba Dagmar Gonzales Grau (kiri) dan Sekjen Kementerian Transmigrasi Velix Wanggai dalam jamuan makan malam peringatan HUT ke-65 hubungan diplomatik Indonesia-Kuba./RMOL

Dunia

65 TAHUN INDONESIA-KUBA

Kuba Berterima Kasih Indonesia Ikut Kutuk Embargo Amerika

KAMIS, 23 JANUARI 2025 | 00:50 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Republik Indonesia dan Republik Kuba tengah merayakan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara yang dimulai pada 22 Januari 1960. Di Jakarta, peringatan hubungan diplomatik kedua negara itu digelar di Hotel Aston Priority, Jalan Letjen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu malam, 22 Januari 2025. 

Jamuan makan malam di Sky Priority Ballroom di lantai 26 digelar bersamaan pameran foto perjalanan hubungan diplomatik kedua negara, pemutaran film dokumenter kunjungan Presiden Sukarno ke Kuba pada Mei 1960, dan tarian salsa Kuba. 

Dubes Kuba untuk Indonesia Dagmar Gonzales Grau dalam sambutannya di hadapan tamu dan undangan mengatakan, peringatan hubungan diplomatik Indonesia-Kuba ini dilakukan bersamaan dengan peringatan kemenangan Revolusi Kuba menggulingkan pemerintahan Flugencio Batista pada 1 Januari 1959, dan ulang tahun tokoh pejuang kemerdekaan Kuba, Jose Marti pada 28 Januari 1853.

“Hubungan diplomatik Kuba dan Indonesia secara resmi terjalin pada tanggal 22 Januari 1960. Tonggak sejarah ini semakin dikukuhkan empat bulan kemudian ketika Ahmed Sukarno, presiden dan pendiri Indonesia, melakukan kunjungan yang sangat penting ke Kuba. Sebagai kepala negara pertama yang mengunjungi negara-pulau tersebut pasca-revolusi,” ujar Dubes Dagmar Gonzales Grau. 

“Kunjungan Presiden Sukarno menggarisbawahi persahabatan yang tumbuh antara kedua negara. Sambutannya yang hangat dan pembicaraan dengan Komandan Fidel Castro meletakkan dasar bagi hubungan bilateral yang mendalam dan langgeng,” katanya lagi.

Dubes Kuba juga mengatakan, pihaknya berterima kasih atas solidaritas pemerintah Indonesia yang tak tergoyahkan pada Kuba dengan mengutuk blokade ekonomi, perdagangan, dan keuangan yang tidak adil yang diberlakukan oleh Amerika Serikat.

“Termasuk (mendukung Kuba melawan) tuduhan yang tidak berdasar bahwa Kuba adalah negara sponsor terorisme. Kuba menghargai dukungan Indonesia yang telah lama ada untuk Revolusi Kuba di Majelis Umum PBB, yang telah menuntut penghentian kebijakan yang sudah ketinggalan zaman ini selama tiga dekade,” ujarnya.

Semakin Kuat
dan Semakin Dekat

Dalam jamuan makan malam, tamu kehormatan dari pihak Indonesia adalah Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Velix Wanggai yang hadir mewakili Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara. 

Velix mengatakan, hubungan Indonesia dan Kuba tidak tergoyahkan. Hal ini antara lain dapat dilihat dari solidaritas yang diberikan Kuba ketika Indonesia menghadapi bencara alam besar di Aceh pada 2004 dan di Jogjakarta pada 2006.

Dia juga menambahkan, ikatan persahabatan Indonesia dan Kuba selama beberapa dekade terakhir semakin kuat, membuat kedua kita semakin dekat. Hubungan baik itu direfleksikan oleh hubungan komprehensif dalam berbagai kerja sama, seperti kerja sama di bidang kesehatan, olahraga, teknologi dan ilmu pengetahuan, juga kerja sama memberantas peredaran narkoba. 

“Indonesia secara konsisten mendukung agar embargo yang membebani Kuba dihentikan,” ujarnya.

Selain sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta dan pejabat Kementerian Luar Negeri RI, jamuan makan malam tersebut juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi PDIP di DPR RI Ahmad Basarah, dan pengamat politik dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie. 

Dari kalangan akademik tampak hadir Kepala Center for Latin America Study (CLAS) UPN Veteran Jawa Timur, Dr. Ignatia Martha dan dosen Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dr. Teguh Santosa. Tamu kehormatan lain dalam jamuan makan malam itu adalah CEO Archipelago, John Flood. Archipelago adalah manjemen grup Hotel Aston di seluruh dunia, termasuk enam di Kuba.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya