Berita

lustrasi/Net

Bisnis

Token Kripto Baru Trump Melonjak, Kapitalisasi Tembus Rp150 Triliun Jelang Pelantikan

SENIN, 20 JANUARI 2025 | 16:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mata uang kripto baru $TRUMP tercatat melonjak 73 persen pada perdagangan Senin 20 Januari 2025.

Dikutip dari Reuters, koin meme tersebut naik ke level 46,06 Dolar AS hari ini, dengan kapitalisasi pasar tembus 9,2 miliar Dolar AS (Rp150 triliun).

Sebelumnya token digital tersebut baru diluncurkan Trump pada Jumat lalu, yang diberi gambar potret dirinya yang mengalami percobaan pembunuhan pada Juli lalu. Token ini memperluas minat mata uang kripto miliknya yang sudah mencakup World Liberty Financial.

Kemunculan token itu disebut telah membuat peserta komunitas mata uang kripto terkejut.

"Meskipun tergoda untuk mengabaikan ini sebagai tontonan Trump lainnya, peluncuran token Trump resmi membuka kotak Pandora pertanyaan etika dan peraturan," kata analis kripto independen yang berbasis di Hong Kong, Justin D'Anethan.

Menurutnya, koin tersebut memperlihatkan adanya perpaduan dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) ke dalam arena politik, dan berhasil "mengaburkan batas antara tata kelola, laba, dan pengaruh.

"Haruskah tokoh masyarakat, terutama mereka yang memiliki pengaruh politik seperti itu, menggunakan pengaruh semacam ini di pasar spekulatif? Itu adalah pertanyaan yang tidak mungkin diabaikan oleh regulator," katanya.

Di sisi lain, Kepala Ekonom dan Ahli Strategi Global di Euro Pacific Asset Management, Peter Schiff mengatakan lonjakan nilai $TRUMP ini merupakan emas digital baru.

Saat kampanye, Trump sendiri telah berjanji untuk menjadi presiden kripto. Untuk itu pelaku pasar mengharapkan Trump dapat mengeluarkan perintah eksekutif yang bertujuan untuk mengurangi hambatan regulasi kripto dan mempromosikan adopsi aset digital secara luas.

Prospek regulasi yang lebih longgar seputar kebijakan kripto telah disambut dengan meriah oleh industri dan telah memacu reli bitcoin setelah kemenangan pemilihan Trump pada November.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya