Berita

Silicon Valley Bank (SVB)/Net

Bisnis

Silicon Valley Bank Bangkrut, Mantan Bos Digugat LPS AS

SABTU, 18 JANUARI 2025 | 13:19 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lembaga Penjamin Simpanan Amerika Serikat (FDIC) mengajukan gugatan terhadap 17 mantan eksekutif dan direktur Silicon Valley Bank (SVB).

Gugatan tersebut disampaikan ke Pengadilan Federal San Fransisco untuk memulihkan miliaran dolar yang hilang akibat kebangkrutan bank tersebut pada Maret 2023. 

Dalam dokumen gugatan, FDIC, bertindak sebagai kurator bank, menuding para terdakwa mengabaikan prinsip dasar pengelolaan risiko dengan membiarkan SVB mengambil langkah berisiko tinggi demi mengejar keuntungan jangka pendek dan meningkatkan harga saham. 

Risiko ini mencakup ketergantungan pada obligasi pemerintah jangka panjang yang sensitif terhadap suku bunga serta sekuritas berbasis hipotek.

FDIC juga menyoroti keputusan SVB pada Desember 2022 untuk menolak pembayaran dividen sebesar USD 294 juta kepada induk perusahaannya. Keputusan tersebut diambil saat bank menghadapi tekanan keuangan yang parah, kurang dari tiga bulan sebelum akhirnya dinyatakan bangkrut.

“SVB adalah contoh salah urus risiko suku bunga dan likuiditas yang sangat ekstrim oleh para mantan pejabat dan direktur bank,” demikian isi gugatan FDIC, dikutip Reuters, Sabtu 18 Januari 2025.

Terdakwa dalam gugatan ini mencakup mantan Kepala Eksekutif Gregory Becker, mantan Kepala Keuangan Daniel Beck, empat mantan eksekutif lainnya, dan 11 mantan direktur.

Kebangkrutan SVB yang terjadi pada 10 Maret 2023, mengejutkan pasar keuangan global. Banyak perusahaan startup teknologi yang menjadi nasabah SVB turut terdampak, terutama karena sebagian besar simpanan mereka tidak diasuransikan.

Kejadian ini juga memicu kehancuran dua bank besar lainnya, yakni Signature Bank dan First Republic Bank, sekaligus membangkitkan kekhawatiran akan krisis perbankan seperti yang terjadi pada 2008. 

Dengan aset sekitar 209 miliar Dolar AS saat kebangkrutannya, SVB kini tercatat sebagai salah satu kegagalan perbankan terbesar di Amerika Serikat.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya