Berita

Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia (SI) Herianto/Ist

Politik

BEM SI Minta Prabowo Evaluasi Kinerja KKP

MINGGU, 12 JANUARI 2025 | 20:53 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia (SI) Herianto dengan tegas mempertanyakan keberadaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di wilayah pesisir, terlebih baru-baru ini viral terkait pagar laut sepanjang 30 kilometer lebih di Tangerang, Banten. 

“Itu bukan sesuatu yang kecil atau baru saja dibangun dalam semalam, Ini sangat mencurigakan dan menunjukkan kelalaian yang serius. terutama mengingat keberadaan pagar laut tersebut bukanlah sesuatu yang mudah disembunyikan, terlebih ini pesisir di pusat kota apalagi pesisir yang di pelosok desa?” tegas Herianto dalam keterangannya, Minggu, 12 Januari 2025.

Ia menganggap Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono terkesan seperti baru ‘bangun siang dari tidurnya’. 

Herianto menilai langkah penyegelan yang dilakukan KKP baru-baru ini justru menunjukkan lemahnya tindakan preventif dan pengawasan yang seharusnya dilakukan sejak awal.

Menurutnya, UUD telah mengatur terkait laut sebagai akses Publik sehingga hadirnya KKP seharusnya memiliki sistem pengawasan yang lebih ketat, terutama untuk wilayah pesisir yang menjadi bagian penting dari ekosistem laut. Ia mendesak agar KKP memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait alasan lambannya tindakan terhadap pagar laut tersebut.

“Ini bukan hanya soal pagar, ini soal ketidakmampuan dan ketidakseriusan KKP menjalankan tugasnya. Apakah mereka kekurangan sumber daya, atau memang ada pembiaran yang di sengaja? Publik perlu tahu jawabannya sejelas-jelasnya,” tegasnya lagi.

BEM SI mendukung langkah perintah Presiden Prabowo yang menginstruksikan KKP agar melakukan penyegelan pagar laut 30 km. 

Ia juga meminta Presiden Prabowo untuk mengevaluasi kinerja Menteri Wahyu Trenggono dan jajarannya. 

“Jika situasi seperti ini terus berlanjut, akan ada lebih banyak kerusakan ekosistem laut yang tidak terpantau,” tandas Herianto.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya