Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh/Net
Jumlah pasangan yang melangsungkan pernikahan di Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh mengalami penurunan sepanjang 2024. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelola MRB, tercatat 586 pasangan menikah di MRB pada Januari hingga Desember 2024.
“Penurunan ini berkisar 0,10 persen dibandingkan tahun 2023. Dari data yang kami miliki, memang terlihat ada sedikit penurunan,” ujar Kepala UPTD MRB, Saifan Nur, di Banda Aceh, dikutip RMOLAceh, Rabu, 8 Januari 2024.
Menurut Saifan, kenaikan harga emas menjadi salah satu penyebab utama penurunan jumlah pernikahan tersebut. Banyak calon pengantin laki-laki memerlukan waktu lebih lama untuk mengumpulkan mahar yang disepakati, terutama setelah harga emas melewati Rp4 juta per mayam.
"Saat ini harga emas terus naik. Kondisi ini membuat calon pengantin laki-laki harus bekerja lebih keras untuk memenuhi mahar sesuai kesepakatan," jelasnya.
Meskipun demikian, menurut Saifan, MRB tetap menjadi lokasi favorit untuk melangsungkan pernikahan di Aceh.
"Menikah di Masjid Raya Baiturrahman memiliki nilai keramat dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Pasangan yang menikah di sini dipercaya akan memiliki kehidupan rumah tangga yang langgeng," tuturnya.
Untuk mempermudah proses administrasi, pihak pengelola MRB telah menerapkan aplikasi SiPeOnPe (sistem manajemen pendaftaran pernikahan secara online). Melalui aplikasi ini, calon pengantin dapat memeriksa jadwal prosesi yang tersedia, memilih tanggal, dan menyelesaikan pendaftaran dari rumah.
"Dengan aplikasi ini, proses menjadi lebih efisien. Jika tanggal yang diinginkan penuh, calon pengantin dapat langsung memilih alternatif tanpa harus datang ke kantor," ujar Saifan.
“Biaya administrasi pernikahan di Masjid Raya ditetapkan sebesar Rp1 juta per pasangan,” tambahnya.
Harga emas di Banda Aceh mengalami kenaikan tajam sepanjang 2024. Meningkat hingga 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada akhir Desember 2024, harga emas tercatat mencapai Rp4.420.000 per mayam, naik signifikan dari Rp3.250.000 per mayam pada 2023.
