Berita

Duta Besar RI Nigeria, Usra Hendra Harahap (kiri)/Istimewa

Politik

Tuduhan terhadap Dubes Usra Harahap Tak Berdasar

SABTU, 04 JANUARI 2025 | 01:22 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Duta Besar RI Nigeria, Usra Hendra Harahap, atas nama Kedutaan Besar Indonesia dengan tegas mengecam tuduhan mantan pegawai kontrak Kedutaan Besar Indonesia untuk Nigeria, Anisa Rahman. 

Melalui keterangan tertulisnya, Usra Hendra Harahap menyebut tuduhan kepada dirinya itu merupakan fitnah keji dan merusak nama baiknya sebagai seorang diplomat.

Usra Harahap menduga fitnah yang disampaikan Anisa Rahman merupakan upaya untuk menjatuhkan integritasnya karena alasan tidak diperpanjang kontrak kerja setelah evaluasi menyeluruh oleh Komisi Kepegawaian KBRI Abuja.

“Ini tuduhan fitnah dan bermotif jahat, berasal dari seorang individu yang kontraknya tidak diperpanjang setelah evaluasi menyeluruh oleh Komisi Kepegawaian KBRI Abuja. Hal ini menjadi sangat mencurigakan karena klaim tersebut baru muncul setelah yang bersangkutan mengetahui bahwa kontrak kerjanya tidak bisa diperpanjang karena dinilai kinerjanya tidak bagus dan ada keraguan serius terhadap kredibilitasnya,” ujar Usra Harahap, Jumat, 3 Januari 2025. 

Usra Harahap juga menolak tuduhan Anisa Rahman karena dinilai sebagai upaya tidak adil untuk menjatuhkan dirinya. Ia menyebut Anisa Rahman melakukan berbagai upaya bahkan memeras dirinya setelah dievaluasi tidak memenuhi standar kinerja, tidak disiplin, dan perilaku yang tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.

Ia juga menegaskan tuduhan Anisa Rahman telah terbukti tidak berdasar. Sebab, kata dia, sebuah surat kabar terkemuka di Nigeria awalnya menerbitkan tuduhan ini pada 24 Desember 2024. Namun, berita tersebut ditarik kembali dua hari kemudian setelah mengakui bahwa klaim tersebut tidak berdasar.

“Bahkan analisis dasar oleh orang awam sekalipun akan menunjukkan bahwa tuduhan tersebut bersifat fitnah dan tidak berdasar, tanpa bukti pendukung. Selain itu, catatan dari Kedutaan dan aktivitas media sosial Anisa Rahman sendiri membantah narasi yang dibuat-buatnya,” terangnya. 

Duta Besar RI untuk Nigeria, Marsda TNI (purn) Usra Hendra Harahap adalah seorang diplomat terkemuka, seorang kepala keluarga yang berdedikasi, dan seorang pemimpin militer yang sangat dihormati dengan pengalaman lebih dari tiga dekade. 

Ia sangat bahagia dalam pernikahannya, mencintai keluarganya, dan tetap menjunjung tinggi integritas pribadi maupun profesional. 

Karier militernya yang luas mencakup pengabdian dalam Pasukan Khusus Indonesia, di mana ia memperoleh reputasi tak bercela dalam misi penjaga perdamaian di berbagai belahan dunia, berkontribusi pada stabilitas internasional di wilayah konflik.

Sebagai Duta Besar untuk Nigeria, ia telah menjadi diplomat yang tak kenal lelah dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan Nigeria, ECOWAS, dan 14 negara lainnya di bawah yurisdiksi diplomatiknya. 

Dalam 5 tahun 9 bulan terakhir, masa jabatannya telah mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam hubungan bilateral, dengan peningkatan perdagangan sebesar 80 persen, senilai 4 miliar dolar AS. 

Kepemimpinannya telah menciptakan hubungan yang mendalam tidak hanya di tingkat pemerintah tetapi juga di tingkat akar rumput. Termasuk menjangkau komunitas terpencil seperti komunitas Suku Fulani dan pusat pengungsian, mempromosikan kohesi sosial dan pembangunan, serta meningkatkan citra positif pemerintah Indonesia.

Upaya diplomasi Duta Besar Harahap telah memberikan dampak transformatif, secara signifikan memajukan perdagangan, pertukaran budaya, dan investasi di sektor-sektor utama seperti pertanian, teknologi, dan perikanan. 

Inisiatifnya juga berdampak positif pada masyarakat lokal melalui berbagai proyek pembangunan yang diakui secara luas.

Selama masa jabatannya, ia dianugerahi gelar bergengsi “Duta Besar Ramah Diplomatik Terbaik” oleh The Diplomat, sebuah majalah diplomatik terkemuka, atas kontribusinya yang luar biasa dalam diplomasi internasional. 

Dedikasi Duta Besar Harahap kepada negaranya dan pengabdiannya kepada komunitas internasional tidak tertandingi. 

Sepanjang karier diplomatiknya, ia telah menjadi teladan profesionalisme dan integritas pribadi, memperoleh rasa hormat dari semua yang berkesempatan bekerja dengannya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya