Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

BI Sebut Uang Palsu di UIN Makassar Berkualitas Rendah dan Mudah Dikenali

SELASA, 31 DESEMBER 2024 | 11:03 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa uang palsu yang ditemukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memiliki kualitas yang sangat rendah dan mudah dikenali oleh masyarakat, melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menjelaskan bahwa uang palsu yang ditemukan di Gowa, Sulawesi Selatan, itu dicetak menggunakan printer inkjet dan sablon. 

"Berdasarkan penelitian BI atas sampel barang bukti, teridentifikasi bahwa barang bukti tersebut merupakan uang palsu dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata," kata Marlison dalam keterangan resmi pada Selasa 31 Desember 2024.

Menurut laporan Marlison, uang palsu tersebut tidak ada unsur pengaman uang seperti benang pengaman, watermark, electrotype, maupun gambar UV yang biasanya ada pada uang asli. Hal ini membuat karakteristik uang palsu tersebut sangat jauh dari standar keamanan yang diterapkan pada uang asli. 

Lebih lanjut, Marlison menjelaskan bahwa mesin yang digunakan untuk mencetak uang palsu yaitu mesin percetakan umum biasa, bukan mesin pencetakan uang yang khusus. Uang palsu ini juga dicetak pada kertas biasa, bukan kertas khusus yang digunakan untuk uang asli.

Marlison menambahkan bahwa ketika diuji dengan cahaya UV, uang palsu ini memancarkan cahaya yang kualitasnya sangat rendah, berbeda dengan uang Rupiah asli, yang semakin mempermudah identifikasi bagi masyarakat.

Meski begitu, Marlison menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir untuk bertransaksi menggunakan uang tunai. Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang asli agar dapat menghindari peredaran uang palsu.

"Masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap dapat bertransaksi secara tunai, namun tetap perlu berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang asli dengan cara 3D," tuturnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya