Berita

Gubernur BI, Perry Warjiyo (Foto: madaninews.id)

Bisnis

KPK Segera Panggil Gubernur BI, Dolar Benamkan Rupiah di 16.230

JUMAT, 27 DESEMBER 2024 | 15:42 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SITUASI runyam terlihat kembali menghajar pasar uang di tengah kesibukan dan libur panjang menyambut tahun baru, pelaku pasar mendapatkan kado buruk. Adalah kinerja nilai tukar Rupiah yang di sesi penutupan pekan ini, Jumat 27 Desember 2024 yang kembali rontok.

Pantauan menunjukkan, kinerja Rupiah yang konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan hari ini. Rupiah memang sempat menjejak zona penguatan tipis namun hanya dalam waktu singkat. Sementara sentimen regional yang melingkupi cenderung terbatas, pelaku pasar masih belum mampu untuk sekedar menahan Rupiah dari kemerosotan lanjutan.

Pantauan terkini menunjukkan, Rupiah yang diperdagangkan di kisaran Rp16.230 per Dolar AS atau merosot 0,28 persen. Gerak merosot Rupiah meski cenderung di rentang terbatas terlihat mencolok dibanding kinerja mata uang Asia. Pantauan lebih jauh memperlihatkan, kinerja mata uang Asia yang bervariasi dan terjebak di rentang sempit seiring dengan sepinya sesi perdagangan akibat pelaku pasar lebih sibuk menjalani masa libur panjang.

Namun terkhusus Rupiah, pelaku pasar terlihat mendapatkan suntikan sentimen yang kurang menguntungkan. Laporan terkini dari berbagai media nasional menyebutkan, pihak Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK yang segera memanggil Gubernur Bank Indonesia, BI terkait dengan aksi penggeledahan di kantor BI beberapa hari lalu.

Laporan sebelumnya menyebutkan, aksi penggeledahan oleh KPK yang mengendus adanya penyelewengan dana CSR, Corporate Social Responsibility. Kabar ini terkesan berhasil memberikan tekanan pada kinerja Rupiah di sesi menjelang tutup tahun.

Sementara pantauan pada pasar Asia menunjukkan, selain Rupiah kinerja mata uang Rupee India juga kembali suram dengan mencetak titik terlemahnya sepanjang sejarah di kisaran 85,8100 per Dolar AS setelah terjungkal curam hingga kisaran 0,68 persen. Kinerja buram Rupee seakan kian menenggelamkan negeri Bollywood itu dalam duka usai tersiarnya kabar berpulang nya mantan Perdana Menteri Manmohan Singh.

Selebihnya, mata uang Asia terlihat bergerak mixed dengan konsisten menjejak zona sempit. Dolar Hong Kong bersama Peso Filipina dan Baht Thailand terpantau berupaya bertahan di zona penguatan sangat tipis dan rentan beralih merah. Sedangkan Yuan China dan Dolar Singapura serta Ringgit Malaysia terlihat betah menjejak zona pelemahan terbatas.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya