Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno/Ist

Politik

Adi Prayitno:

Mumpung Istana-DPR Akur, Sangat Gampang Revisi PPN 12 Persen

SENIN, 23 DESEMBER 2024 | 01:42 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

rmol.idMumpung hubungan Istana dan DPR sedang harmonis, maka aturan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang akan berlaku mulai tahun depan, bisa dengan mudah direvisi.

Demikian penegasan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno lewat unggahan Instagram pribadinya yang dikutip redaksi, Senin 23 Desember 2024.

"Dari pada ribut saling tuding biang kerok kenaikan PPN 12 persen kalo mau diubah itu peraturan kan mudah. Merem aja beres," kata Adi.

"Mumpung istana-DPR akur. Atau biarin aja aturannya, anggap dosa bersama. Pemilu masih lama, rakyat lupa siapa yg bikin aturan," sabmbungnya.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menekankan bahwa ingatan rakyat terbilang pendek sehingga kerap lupa yang yang diperbuat elite politik.

"Jelang pemilu kasih salam tempel aman barang. Apalagi dikasih bansos, makin sumringah itu rakyat," kata Adi.

Adi menambahkan bahwa kalau berniat mengubah aturan mestinya semudah membalik telapak tangan.

"Kan di negara ini tak ada yang sulit mengubah aturan dalam Waktu milah. Ya toh," ujar Adi.

Adi juga meminta publik tidak mudah bertepuk tangan dengan parpol yang terlihat menolak kenaikan PPN 12 persen agar kelihatan heroik.

"Jangan-jangan sebelumnya mendukung itu kebijakan. Biasa, drakor beginian kan sudah terjadi lama," pungkas Adi. rmol.id




Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Emak-emak Antarkan Tahanan "Jokowi dan Iriana" ke KPK

Rabu, 26 Februari 2025 | 16:17

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

UPDATE

KSAL Beberkan Kondisi Keamanan Maritim Indo-Pasifik di Forum Internasional

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:35

Oplos Theory

Minggu, 09 Maret 2025 | 05:05

Kasus Kerusakan Lingkungan oleh Freeport Harus Diungkap Lagi

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:45

Telkom Berikan Solusi Teknologi Tingkatkan Layanan Rumah Sakit

Minggu, 09 Maret 2025 | 04:15

PHK dan Kepemilikan Saham Pekerja

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:57

Rocky Gerung: Prabowo Ada di Suasana Penuh Ketidakpastian

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:33

Fokus ke Sukuk, BPKH Hindari Investasi Berisiko

Minggu, 09 Maret 2025 | 03:09

Arief Poyuono: Pemerintahan Prabowo Tidak Mungkin Digulingkan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:52

Kinerja Kejagung Usut Korupsi BBM Oplosan Menuai Kritik

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:30

PSN N219 Amfibi Penuhi Kebutuhan Negara Kepulauan

Minggu, 09 Maret 2025 | 02:16

Selengkapnya