Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Tertekan Sikap The Fed, Bitcoin Ambruk di Bawah 100.000 Dolar AS

JUMAT, 20 DESEMBER 2024 | 10:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar kripto mengalami penurunan tajam, yang menyebabkan harga Bitcoin jatuh di bawah 100.000 Dolar AS akibat sikap hati-hati yang ditunjukkan oleh Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari Bloomberg, pada Jumat pagi, 20 Desember 2024, Bitcoin, aset kripto terbesar, turun sekitar 4 persen menjadi 96.951 Dolar AS (sekitar Rp1,58 miliar). 

Selain Bitcoin, token kripto lain yang lebih fluktuatif juga mengalami penurunan signifikan. Ether turun 5 persen, sementara Dogecoin, yang sangat populer, anjlok hingga 12 persen.


Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menyatakan bahwa Bank Sentral AS tidak berencana terlibat dalam upaya pemerintah untuk membeli Bitcoin dalam jumlah besar. 

"Kami tidak diperbolehkan memiliki Bitcoin," kata Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan pada Rabu, 18 Desember 2024. 

Powell juga menyampaikan adanya ketidakpastian kebijakan moneter dalam beberapa bulan ke depan.

Analis pasar dari IG Australia Pty, Tony Sycamore, mengatakan bahwa hasil pertemuan The Fed seharusnya tidak mengejutkan para investor yang telah mengamati data inflasi dan aktivitas ekonomi AS yang masih cukup kuat.

Menurutnya, keputusan ini menjadi pemicu untuk mengurangi spekulasi berlebihan yang masuk ke dalam aset berisiko, seperti saham dan Bitcoin, setelah pemilu AS.

Jake Werrett, penasihat umum di dYdX Trading, menjelaskan bahwa indikator ekonomi global, seperti suku bunga, dapat memengaruhi fluktuasi di pasar kripto. Penurunan suku bunga yang lebih kecil, menurutnya, dapat memberikan dampak besar. 

"Bitcoin, khususnya, dilihat oleh banyak investor sebagai mata uang cadangan, dan suku bunga yang lebih rendah berarti lebih banyak uang tunai beredar, inflasi yang lebih tinggi, dan lebih banyak insentif untuk berinvestasi dalam aset penyimpan nilai, seperti Bitcoin," ujar Werrett.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya