Berita

Ketua partai Korsel PPP, Han Dong Hoon/Yonhap

Dunia

Pemakzulan Presiden Yoon, Ketua Partai Berkuasa Ikut Mundur

Laporan: Muhamad Hakim Kaffah
SENIN, 16 DESEMBER 2024 | 12:19 WIB

RMOL.  Krisis politik Korea Selatan masih terus berkecamuk setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh Majelis Nasional pada Sabtu, 14 Desember 2024.

Terbaru, Han Dong Hoon, Ketua Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang sebelumnya mendukung Yoon, juga mengundurkan diri akibat tekanan internal yang meningkat di partainya.

Dikutip dari Yonhap, Senin 16 Desember 2024, Han mengumumkan pengunduran dirinya setelah berusaha untuk tetap memimpin meski Yoon sudah dimakzulkan.

Namun, tekanan dari dalam partai yang semakin kuat setelah beberapa anggota kunci yang dekat dengan Presiden Yoon mundur, membuatnya menyerah. 

Han menjelaskan bahwa tugasnya sebagai ketua partai tidak dapat dijalankan lagi setelah runtuhnya Dewan Tertinggi PPP yang merupakan struktur penting dalam partainya.

Pemakzulan Presiden Yoon terjadi melalui pemungutan suara di Majelis Nasional, yang dihadiri oleh 300 anggota parlemen. Hasilnya, 204 anggota mendukung pemakzulan, 85 menolak, 3 abstain, dan 8 suara tidak sah. 

Meski PPP sebelumnya memboikot upaya pemakzulan pada pekan sebelumnya, mereka akhirnya mendukung mosi tersebut setelah terjadinya insiden darurat militer pada 3 Desember, yang semakin memicu ketegangan politik di Korsel.

Sejumlah anggota PPP yang awalnya menjadi pendukung setia Yoon pun mengubah sikap dan ikut mengundurkan diri setelah pemakzulan Presiden. Tindakan ini menunjukkan semakin dalamnya perpecahan di tubuh partai yang semula merupakan kekuatan pendorong utama Yoon dalam pemilihan presiden 2022. 

Han Dong Hoon, yang sebelumnya berjanji untuk tetap memimpin, merasa tak lagi bisa mempertahankan kepemimpinannya di tengah situasi yang semakin sulit.

Sebagai langkah selanjutnya, PPP menunjuk Kweon Seong Dong, seorang anggota senior partai, sebagai pemimpin sementara. Kweon kini memiliki kewenangan untuk membentuk komite kepemimpinan darurat yang akan menentukan arah kebijakan partai ke depan. Pengunduran diri Han dan perubahan kepemimpinan sementara ini diharapkan dapat meredakan ketegangan yang ada dalam tubuh partai.

Partai Kekuatan Rakyat, yang dikenal sebagai partai konservatif, kini menghadapi perpecahan yang cukup signifikan. Beberapa anggotanya yang sebelumnya mendukung Yoon kini memilih mundur, sementara lainnya masih mencoba mencari solusi agar partai tetap stabil dan tidak terpecah lebih jauh.

Pemakzulan Yoon telah mengubah peta politik Korsel secara drastis, dengan ketidakpastian yang melanda pemerintahan dan partai berkuasa.

Ketegangan yang terjadi pasca-pemakzulan ini semakin memperburuk citra pemerintahan Yoon yang sejak lama mendapat kritik tajam, terutama terkait kebijakan ekonomi dan krisis kepercayaan publik.

Saat ini, seluruh perhatian tertuju pada bagaimana PPP dan pemerintah akan merespons situasi ini dan apa langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi krisis politik yang sedang berlangsung.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya