Berita

Donor Relation Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) DR. Yasmine Nasution (kanan berhijab) menyerahkan kenang-kenangan kepada Direktur Bank Aladin Syariah, Firdila Sari, dalam kegiatan tatap muka penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) bertema “Elevate Student’s Leadership Soft Skill and Financial Literacy” di Auditorium Bahtiar Effendy, FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024./RMOL

Nusantara

Pemimpin Muda di Era VUCA Tidak Alergi pada Gagasan Baru dan Bertindak Berdasarkan Fakta

SABTU, 14 DESEMBER 2024 | 11:49 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Mahasiswa dan generasi muda umumnya didorong untuk lebih adaptif, eksploratif dan berani bereksperimen dalam menghadapi disrupsi era digital yang menciptakan kondisi serba cepat, tidak menentu dan tidak pasti. 

Kemauan mengeksplorasi berbagai peluang dan tantangan serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan menjadi dua kata kunci untuk mengubah tantangan menjadi peluang. 

Demikian antara lain yang disampaikan Direktur Bank Aladin Syariah, Firdila Sari, ketika berbicara dalam kegiatan tatap muka penerima beasiswa Karya Salemba Empat (KSE) bertema “Elevate Student’s Leadership Soft Skill and Financial Literacy” di Auditorium Bahtiar Effendy, FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024. 


Firdila mengingatkan, bahwa era digital diwarnai ketidakstabilan (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kerumitan (complexity), dan kemenduaan (ambiguity). 

“Perubahan tidak menunggu kesiapan kita. Ia akan terjadi begitu saja,” ujar Firdila. 

Pemimpin muda di era digital, sambungnya, harus berani melampaui hal-hal yang sepintas tampak sudah jelas, serta melibatkan diri dalam dialog dengan berbagai pemikiran, serta merangkul berbagai ide meskipun ide-ide tersebut tampak sangat berbeda.

Sementara Donor Relation KSE DR. Yasmine Nasution dalam kesempatan yang sama mengatakan, kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki mahasiswa di saat mengikuti pendidikan. Aspek ini akan semakin penting setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikan dan terjun ke tengah masyarakat. 

Peningkatan kapasitas kepemimpinan mahasiswa, sebut DR. Yasmine lagi, secara konsisten dilakukan Yayasan KSE melalui berbagai kegiatan, seperti Community Development maupun Entrepreneurship Academy

Yayasan KSE yang berdiri pada tahun 1995 memandang upaya bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa adalah kunci untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Sejak berdiri sampai kini, Yayasan KSE telah memberikan bantuan kepada lebih dari 30 ribu mahasiswa dari sekitar 35 perguruan tinggi negeri di Indonesia. 

“Kami percaya bahwa sebagai pemimpin di masa depan mahasiswa akan melanjutkan perjalanan kehidupan bangsa, dan dengan bantuan para donor kami berusaha memberikan dukungan yang memadai bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial dalam menjalani pendidikan,” ujar DR. Yasmine lagi. 

Dia berharap, pada gilirannya, penerima beasiswa KSE akan memberikan kontribusi terbaik mereka bagi masyarakat, bangsa dan negara. 

Dosen Hubungan Internasional FISIP UIN Syarif Hidayatullah, DR. Teguh Santosa yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan ini, mengapresiasi moto KSE, yakni sharing, networking, dan developing. Dia mengatakan, tidak mementingkan diri sendiri adalah syarat pertama dan  utama bagi setiap pemimpin. 

“Pada dasarnya, pemimpin adalah orang yang memiliki visi untuk kebaikan hidup bersama dan mengajak lingkungannya untuk bergerak mencapai visi itu. Pemimpin yang baik tidak berjalan sendirian di depan, melainkan berjalan bersama-sama dan berangkulan. Ada saatnya pemimpin berjalan di belakang untuk memberikan dorongan positif bagi pergerakan ke depan,” ujar Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) ini lagi. 

Teguh mengutip falsafah yang diajarkan tokoh pendidik bangsa, Ki Hajar Dewantara, yang berbunyi “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”. Artinya, di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat kebersamaan, dan dari belakang memberikan dorongan. 

“Pada dasarnya, ini juga merupakan falsafah kepemimpinan yang harus kita ingat bersama, dan terapkan,” demikian Teguh Santosa.



Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya