Berita

Seorang karyawan bekerja di pabrik distribusi gas Chisinau-1 milik perusahaan energi Moldovatransgaz di Chisinau, Moldova, 4 Maret 2023/Net

Dunia

Moldova Tetapkan Darurat Nasional, Respons Ancaman Pemutusan Pasokan Gas Rusia

JUMAT, 13 DESEMBER 2024 | 12:21 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Parlemen Moldova telah sepakat untuk menerapkan darurat nasional sebagai respons terhadap ancaman pemutusan pasokan gas Rusia yang akan diberlakukan pada 1 Januari 2025.

Darurat nasional yang berlaku selama 60 hari mulai Senin, 16 Desember 2024 itu didukung oleh 56 dari 101 anggota parlemen dalam pemungutan suara hari Kamis tengah malam, 12 Desember 2024.  

Dikatakan bahwa darurat nasional diterapkan untuk mengakhiri tindakan pemerasan melalui gas yang yang dilakukan Rusia terhadap Moldova.

Dengan mendeklarasikan keadaan darurat, pemerintah dapat merespons dengan cepat dan mengekang ekspor energi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Moldova menerima gas alam Rusia melalui Ukraina. Tetapi kontrak transit dengan raksasa gas Gazprom telah dihentikan dan akan berakhir pada 31 Desember 2024.

Sejak 2022, Transdniestria dan pemerintah pusat telah sepakat bahwa semua gas Rusia yang diterima Moldova mengalir ke Transdniestria.

Perdana Menteri Moldova, Dorin Recean menuduh Rusia sengaja menghentikan pasokan gas Transdniestria untuk mengacaukan stabilitas Moldova.

"Presiden Rusia Vladimir Putin ingin membiarkan penduduk Transdniestria tanpa gas dan listrik serta menyandera mereka. Moskow melakukan ini untuk mengacaukan situasi di Moldova," ujarnya, seperti dimuat Reuters.

Transdniestria adalah rumah bagi pembangkit listrik berbahan bakar gas Rusia yang merupakan pilar penting ekonomi wilayah yang memisahkan diri tersebut dan juga menyediakan sebagian besar listrik untuk wilayah yang dikuasai pemerintah di Moldova.

Transdniestria, yang tidak memiliki pengakuan internasional, mendeklarasikan keadaan darurat ekonominya sendiri pada hari Selasa, 11 Desember 2024.

Moldova mengatakan rute alternatif ke Transdniestria adalah dengan mengirimkan gas Rusia melalui jaringan pipa TurkStream ke Turki dan kemudian melalui Bulgaria dan Rumania.

Namun, pasokan tersebut dapat dipertanyakan karena Gazprom dalam pembicaraan mengaitkan pengiriman berkelanjutan melalui rute alternatif dengan tuntutannya agar Moldova membayar utang atas pasokan sebelumnya, yang menurut perhitungan Rusia mencapai 709 juta dolar AS.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya