Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: ekon.go

Bisnis

Pacu Perkembangan KEK, Airlangga Tekankan RI Jangan Kalah dengan Thailand dan Vietnam

SELASA, 10 DESEMBER 2024 | 09:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) menjadi salah satu inisiatif pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bisa mengikuti jejak negara negara di Asia yang telah lebih dulu mengembangkan KEK yang produktif, seperti China, Vietnam, dan Thailand.

"Mengingat arahan Presiden dalam mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen, salah satunya inisiatif yang dapat mewujudkannya adalah melalui KEK," kata Airlangga dalam kegiatan Indonesia SEZ Business Forum 2024 di Jakarta, dikutip Selasa 10 Desember 2024. 


Airlangga berharap Indonesia tidak tertinggal dengan negara lainnya. 

"Kita tidak punya waktu banyak, target kita (pengembangan KEK) tiga sampai empat tahun," jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menilai kondisi geopolitik saat ini, justru menjadi momentum bagi pengembangan KEK Indonesia.

Ia pun menyinggung ketidakstabilan politik di Korea Selatan dan tumbangnya rezim Bashar al-Assad di Suriah yang dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meyakinkan para investor bahwa sistem politik di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia termasuk paling stabil.

Airlangga mengimbau agar Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan baik tersebut. 

"Kita harus berkompetisi dengan Thailand, dengan Vietnam," ujarnya.

Saat ini terdapat sekitar 24 proyek KEK yang tersebar di berbagai sektor termasuk manufaktur, kesehatan, pendidikan, serta ekonomi digital.

Sepanjang 2024, investasi yang telah masuk ke KEK menyentuh Rp. 242,5 triliun dengan menyerap 151 ribu tenaga kerja dan 394 pelaku usaha.

Airlangga menekankan, masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK tersebut,  dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya