Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Bursa Eropa Menguat, CAC 40 Prancis Naik 1,3 Persen di Tengah Kisruh Politik Presiden Macron

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 07:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saham-saham Eropa membukukan kenaikan tipis pada akhir pekan ini. Saham Prancis mencatat kenaikan harian terbesar dalam tiga minggu terakhir. 

Investor mencermati pengesahan anggaran baru di tengah ketidakpastian politik yang sedang berlangsung dan menganalisis laporan data pekerjaan AS. 

Dikutip dari Reuters, indeks pan-Eropa Stoxx 600 naik 0,1 persen pada perdagangan Jumat 6 Desember 2024 atau Sabtu pagi WIB. 


Ini mencatat kenaikan hari ketujuh berturut-turut dan kinerja mingguan terkuat dalam sepuluh hari. 

Saham Prancis mengalami reli setelah Presiden Emmanuel Macron mengatakan dia akan menunjuk perdana menteri baru dalam beberapa hari mendatang. Prioritas utamanya adalah mengesahkan anggaran 2025 yang diadopsi oleh parlemen, setelah pemerintah digulingkan oleh anggota parlemen.

Indeks acuan CAC 40 Prancis naik 1,3 persen, menyentuh level tertinggi tiga minggu. 

Indeks ini juga mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam sepuluh minggu, mengurangi penurunan tahunan menjadi 1,5 persen dari sebelumnya lebih dari 3 persen pada awal pekan. 

Kepala Ekonom Eropa di Capital Economics, Andrew Kenningham, memperingatkan bahwa tidak ada prospek realistis terbentuknya pemerintahan stabil yang mampu mengatasi masalah fiskal Prancis. 

"Ada risiko kebuntuan politik ini berlanjut, dan pemilu legislatif berikutnya tidak menyelesaikan masalah," ujarnya.

Saham sektor barang mewah Eropa melonjak 3 persen ke level tertinggi dua bulan, dengan saham Moncler asal Italia naik 5 persen setelah Goldman Sachs menaikkan rekomendasinya menjadi "beli".

Indeks DAX Jerman juga naik 0,1 persen, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. 

Vivendi naik 1,9 persen. Konglomerat media asal Prancis itu akan meminta persetujuan pemegang saham pada Senin mendatang untuk rencana pemecahan grup tersebut.

Direct Line melonjak 5,6 persen setelah perusahaan asuransi Inggris tersebut menyatakan akan merekomendasikan penawaran pengambilalihan tunai-dan-saham senilai 3,61 miliar pound (setara dengan 4,60 miliar) Dolar AS oleh Aviva, jika penawaran resmi diajukan.

Saham BMW naik 2,7 persen setelah Jefferies meningkatkan rekomendasinya dari "hold" menjadi "buy".

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya