Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

FBI dan Senator AS Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Serangan Siber Badai Garam Tiongkok

KAMIS, 05 DESEMBER 2024 | 10:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan-badan pemerintah AS dan anggota parlemen dikabarkan akan bertemu pada Rabu 4 Desember 2024 waktu setempat.

Sumber mengatakan mereka akan memberikan pengarahan rahasia kepada semua senator mengenai dugaan upaya peretasan Tiongkok yang dikenal sebagai Salt Typhoon atau Badai Garam.

Badai Garam menyusup jauh ke dalam perusahaan-perusahaan telekomunikasi Amerika dan mencuri data tentang panggilan telepon.

"FBI, Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, Ketua Komisi Komunikasi Federal Jessica Rosenworcel, Dewan Keamanan Nasional, serta Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur termasuk di antara peserta dalam pengarahan tertutup tersebut," kata para pejabat terkait, seperti dikutip dari Reuters, Kamis 4 Desember 2024.

Usai pertemuan, Senator Demokrat Ron Wyden mengatakan kepada wartawan bahwa ia tengah berupaya menyusun rancangan undang-undang terkait isu ini, sementara Senator Bob Casey mengatakan ia memiliki keprihatinan besar tentang pelanggaran tersebut dan menambahkan bahwa Kongres mungkin baru akan menangani isu tersebut tahun depan.

Senator Republik Rick Scott mengungkapkan rasa frustrasinya dengan pengarahan tersebut. 

"Mereka belum memberi tahu kami mengapa mereka tidak menemukan virus itu; apa yang dapat mereka lakukan untuk mencegahnya," katanya.

Secara terpisah, subkomite Senat Perdagangan akan mengadakan sidang pada 11 Desember mengenai isu "Badai Garam" dan bagaimana ancaman keamanan menimbulkan risiko pada jaringan komunikasi. 

Sidang tersebut akan melibatkan CEO Competitive Carriers Association Tim Donovan.

Ada kekhawatiran yang berkembang tentang cakupan peretasan China yang dilaporkan terhadap jaringan telekomunikasi AS dan pertanyaan tentang kapan perusahaan dan pemerintah dapat meyakinkan warga Amerika tentang masalah tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada wartawan bahwa sejumlah besar metadata warga Amerika telah dicuri dalam kampanye spionase siber yang luas, dan menambahkan puluhan perusahaan di seluruh dunia telah terkena peretas, termasuk setidaknya delapan perusahaan infrastruktur telekomunikasi dan telekomunikasi di Amerika Serikat.

"Kedalaman dan keluasan peretasan yang dilakukan Tiongkok benar-benar membingungkan, sungguh mengerikan bahwa kita mengizinkan begitu banyak hal seperti yang telah terjadi dalam setahun terakhir," kata Senator Richard Blumenthal.

Ketua FCC yang baru Brendan Carr mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan bekerja bersama badan keamanan nasional selama masa transisi dan tahun depan dalam upaya untuk membasmi ancaman dan mengamankan jaringan Amerika.

Pejabat AS sebelumnya menuduh para peretas menargetkan Verizon AT&T, Lumen dan lainnya serta mencuri intersepsi audio telepon beserta sejumlah besar data rekaman panggilan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya