Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Pasar Saham Korsel Goyang, Kementerian Ekonomi Siap Suntikan Dana Rp112,6 Triliun

RABU, 04 DESEMBER 2024 | 16:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keputusan pemberlakuan darurat militer oleh Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol menyebabkan pasar saham negara itu turun hingga 2 persen pada Rabu 4 Desember 2024.

Mengatasi hal tersebut, Kementerian Keuangan Korea Selatan mengatakan akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk menstabilkan pasar keuangan dan valuta asing, termasuk menyediakan likuiditas tanpa batas.

Bahkan, regulator keuangan negara tersebut mengatakan siap menyuntikkan 10 triliun won (Rp112,6 triliun) ke pasar saham untuk menstabilkannya jika diperlukan.

Sementara deklarasi darurat militer dibatalkan dalam waktu enam jam dan tidak ada ancaman langsung dari Korea Utara yang terlihat, analis mengatakan perkembangan tersebut telah merusak upaya Korea Selatan untuk meningkatkan daya tarik pasar keuangannya.

"Setelah insiden ini, ketidakpastian politik dalam negeri pasti akan meningkat," kata ahli strategi Daishin Securities Lee Kyoung-min dan Moon Man-joong, seperti dikutip dari Nikkei Asia.

"Meskipun kami akan mewaspadai peningkatan volatilitas jangka pendek, darurat militer dicabut tak lama setelah deklarasi, dan dalam prosesnya, penurunan nilai tukar dan pasar berjangka semalam berkurang," tulis mereka.

Indeks acuan KOSPI turun 2,3 persen menjadi 2.442,46 poin pada satu tahap, sementara Kosdaq yang sarat teknologi turun 2,78 persen menjadi 671,60 poin. Kospi ditutup pada 2.464 poin, turun 1,44 persen. Kosdaq turun 1,97 persen, jatuh ke 677,15 pada penutupan.

Produsen industri juga terpukul. Nexteel anjlok 16,27 persen dan Dongyang Steel Pipe 15,88 persen. Posco International, anak perusahaan pembuat baja Posco, turun 11,43 persen.

iShares MSCI South Korea ETF, yang diperdagangkan di Nasdaq, anjlok 7 persen pada satu titik dalam perdagangan New York sebelum memangkas kerugian. ETF adalah singkatan dari exchange-traded fund (dana yang diperdagangkan di bursa).

Won Korea Selatan anjlok sebanyak 2,7 persen dari Senin menjadi 1.443,81 terhadap dolar, terendah sejak Oktober 2022, sebelum bangkit kembali dari beberapa kerugian.

“Kekacauan politik dalam negeri akan memperburuk sentimen bearish yang berputar di sekitar won Korea, meskipun perlambatan pertumbuhan dan kemungkinan perang dagang AS-Tiongkok tahun depan akan terus menjadi pendorong yang lebih besar,” kata Alvin Tan, kepala strategi valas Asia di RBC Capital Markets di Singapura.

Tan memperkirakan won akan bergerak mendekati 1.450 terhadap Dolar AS dalam beberapa bulan mendatang, meskipun bank sentral akan berusaha untuk melawan tekanan tersebut.

Aset digital juga terdampak oleh keputusan Yoon.

Bitcoin sempat turun setengahnya di Korea Selatan pada Selasa malam 3 Desember 2024, sebelum bangkit kembali pada Rabu pagi. Investor mengalami kesulitan mengakses situs web bursa kripto terbesar di negara itu, Upbit, pada suatu saat karena kelebihan lalu lintas.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

UPDATE

PLN Padamkan Listrik 90 Ribu Pelanggan di Sukabumi dan Cianjur

Kamis, 05 Desember 2024 | 04:00

153 Mustahik Ikuti Operasi Katarak Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:35

Hingga Dini Hari Kebakaran TPA Bakung Bandar Lampung Belum Padam

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:15

Copot Gus Miftah Menggema di X

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:05

Dana KJP dan KJMU Tahap II Cair Mulai 6 Desember

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:39

Kisah Prabowo Diejek saat akan Hilangkan Korupsi dan Kemiskinan

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:11

Miris! Gus Miftah Baru Minta Maaf Usai Ditegur Mayor Teddy

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:01

Potensi Ancaman Bencana di Sukabumi Masih Ada

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:35

Prabowo Dapat Ancaman saat Gulirkan Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:16

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Satu orang Meninggal

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:00

Selengkapnya