Berita

BRI Menanam – Grow & Green di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada 25 November 2024/Ist

Bisnis

BRI Tanam Ribuan Bibit Pohon Produktif di Desa Kutuh Bali Bangli

SENIN, 02 DESEMBER 2024 | 09:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Dalam upaya memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, BRI kembali melaksanakan program BRI Menanam - Grow & Green dengan menyebar 5.000 bibit pohon ke kelompok tani.

Melalui aktivitas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI Peduli ribuan bibit yang terdiri dari 1.500 bibit tanaman alpukat, dan 3.000 tanaman matoa itu dibagikan kepada petani di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada 25 November 2024.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa pelaksanaan program BRI Menanam – Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan serta membantu mendorong perekonomian masyarakat setempat.

“Dengan program ini, kami membantu masyarakat setempat untuk menjaga alam dan keseimbangan lingkungan. Tanaman yang ditanam juga suatu saat nanti bisa membantu perekonomian masyarakat setempat. Ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis Environment, Social and Governance (ESG),” kata Hendy dalam keterangan resmi yang diterima Senin 2 Desember 2024.

Program ini juga menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memiliki tujuan untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, BRI menggandeng Yayasan Ladang Sinergi Lestari, membantu melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi program.

Ketua Kelompok Munduk Buluh, I Wayan Swastika (44) mengatakan bahwa sebelumnya anggota kelompoknya adalah para petani di Desa Kutuh yang belum bisa menggarap hutan karena tidak mendapatkan izin dari pemerintah. Dengan terbentuknya kelompok tersebut pada 2017, akhirnya Kelompok Munduk Buluh sudah bisa menggarap hutan dan menjadikan sebagai sumber penghasilan.

“Dulu sebelum kelompok tani terbentuk, kami hanya memanfaatkan hutan untuk mencari rumput untuk pakan ternak. Sekarang kami sudah bisa menggarap hutan hingga akhirnya kami berkolaborasi dengan Yayasan Lada Sinergi dan BRI untuk melakukan penanaman tanaman produktif di lahan ini,” ungkapnya.

Ia berharap kolaborasi ini nantinya dapat membantu penghijauan di kawasan hutan di Desanya dan dapat membantu perekonomian anggota kelompoknya.

“Program BRI Menanam - Grow & Green, tersebut tujuannya sangat bagus dan sesuai dengan rencana pengembangan kelompok. Tentunya selain menjadikan penghijauan di kawasan hutan kami, kami juga dapat memanfaatkan hasil dari tanaman yang kami tanam kedepannya yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kami tentunya” tegasnya.

Catur menambahkan, kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

Sejak diluncurkan pada tahun 2023 Program BRI Menanam - Grow & Green telah memberikan kontribusi dalam melawan perubahan iklim dan membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Hingga saat ini, program ini telah melibatkan 23 kelompok tani dan nelayan di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, tercatat lebih dari 60.300 pohon telah tertanam dan terpelihara dengan baik dan 2.430 fragmen karang telah ter-transplantasi untuk memulihkan ekosistem laut.

Selain berdampak pada keseimbangan lingkungan, program ini juga berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan 1.080 kepala keluarga, menciptakan lapangan kerja dan berpotensi menyerap karbon sebesar 17,96 ribu ton CO2e per tahun.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya