Berita

Donald Trump/Net

Dunia

Trump Siap Kenakan Tarif 100 Persen Jika BRICS Berani Tinggalkan Dolar

MINGGU, 01 DESEMBER 2024 | 10:40 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Presiden terpilih Donald Trump menantang keberanian negara anggota BRICS untuk menciptakan mata uang baru sebagai alternatif penggunaan dolar AS.

Dalam unggahan di Truth Social pada Minggu, 1 Desember 2024, Trump mengatakan bahwa AS tidak akan tinggal diam melihat komitmen BRICS untuk menyaingi dolar AS sebagai acuan mata uang dunia.

"Gagasan bahwa Negara-negara BRICS mencoba untuk menjauh dari Dolar sementara kita berdiri dan menonton sudah BERAKHIR," kata Trump, seperti dimuat Bloomberg.

Trump mengancam akan menerapkan tarif dagang 100 persen jika anggota BRICS berani meluncurkan mata uang lain dan menggunakannya untuk menjauhi dolar.

"Mereka akan menghadapi Tarif 100 persen, dan harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke Ekonomi AS yang luar biasa," tegasnya.

Trump dalam kampanyenya berjanji bahwa ia akan membuat negara-negara menanggung biaya yang mahal, mengancam akan menggunakan tarif untuk memastikan negara-negara lain bergantung pada dolar.

Trump dan penasihat ekonominya telah membahas cara untuk menghukum sekutu dan musuh yang berusaha terlibat dalam perdagangan bilateral dalam mata uang selain dolar.

Langkah-langkah tersebut termasuk mempertimbangkan opsi seperti kontrol ekspor, biaya manipulasi mata uang, dan pungutan atas perdagangan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Negara-negara BRICS yang secara kolektif dikenal sebagai Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan membahas masalah de-dolarisasi pada sebuah pertemuan puncak pada tahun 2023.

Reaksi keras terhadap dominasi dolar semakin kuat pada tahun 2022 ketika AS memimpin upaya untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Trump telah mengguncang pasar dunia menjelang masa jabatan keduanya dengan ancaman untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang dari Tiongkok dan tarif sebesar 25 persen pada semua produk dari Meksiko dan Kanada jika negara-negara tersebut tidak berbuat lebih banyak untuk membendung aliran obat-obatan terlarang dan migran tidak berdokumen melintasi perbatasan AS.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bertemu dengan Trump pada hari Jumat, 28 November 2024 untuk membahas masalah perdagangan dan perbatasan dalam upaya untuk meredakan ketegangan antara kedua negara sekutu tersebut setelah ancaman tarif.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya