Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal sebagai United In Diversity (UID) Foundation akan melangsungkan Tri Hita Karana Universal Reflection Journey (T?? U) yang turut mendukung "Deklarasi Bersama Istiqlal" di Bali pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Dengan latar belakang keindahan alam Bali, THK U menawarkan ruang bagi refleksi mendalam dan dialog konstruktif bagi para pemimpin dunia untuk merefleksikan tantangan global yang mendesak dan merumuskan solusi bersama.
Deklarasi ini merupakan sebuah seruan bagi seluruh umat manusia untuk bersatu dalam membangun masa depan yang lebih baik dan juga mewujudkan upaya dunia yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Terlebih, acara ini didasarkan pada nilai-nilai 5P Global Movement, yaitu Perdamaian, Kesejahteraan, Manusia, Bumi, dan Kemitraan yang menjadi landasan bagi upaya kolektif kita untuk menciptakan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan.
"Tri Hita Karana Universal Reflection Journey hadir sebagai panggilan bagi kita semua untuk merefleksikan tantangan terbesar dunia sekaligus merumuskan solusi berkelanjutan yang berakar pada harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Dengan semangat Tri Hita Karana, kami mengajak seluruh pemimpin, inovator, dan insan peduli untuk bergabung dalam perjalanan transformasi ini," kata Presiden UID, Tantowi Yahya dalam keterangan resmi pada Rabu, 27 November 2024.
Duta Besar Keliling untuk Pasifik ini juga turut menyampaikan harapannya untuk THK U bisa berperan sebagai platform kolaborasi dan inovasi untuk masa depan berkelanjutan dan harmonis.
"Terutama di masa penuh tantangan ini, kolaborasi dan inovasi yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keberlanjutan menjadi semakin penting. Saya yakin melalui THK Universal Reflection Journey, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan bahagia bagi generasi mendatang," kata Tantowi.
Untuk menyukseskan acara, Tantowi turut mengundang pihak yang terpanggil untuk menjadi bagian dari gerakan global yang menginspirasi perubahan positif, diantaranya Ketua MPR RI, Ahmad Muzani; Luhut B. Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional; Menteri Agama, Nasaruddin Umar; dan, Mari Elka Pangestu, Utusan Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral.