Berita

Foto tersangka teroris, Daniel Andreas San Diego/Net

Dunia

15 Tahun Kabur, Teroris Pecinta Binatang di AS Berhasil Diringkus

RABU, 27 NOVEMBER 2024 | 11:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Laporan Biro Investigasi Federal (FBI) pada Rabu, 27 November 2024 menyebut seorang ekstremis hak-hak binatang yang masuk dalam daftar teroris paling dicari di Amerika Serikat sejak 2009 berhasil ditangkap.

Dikatakan bahwa pria bernama Daniel Andreas San Diego ditangkap di Wales, Inggris awal pekan ini.

Kabar penangkapan itu dikonfirmasi oleh  Badan Kejahatan Nasional Inggris, Kepolisian Antiterorisme, dan Kepolisian Wales Utara yang berkoordinasi dengan FBI.

"Daniel Andreas San Diego, ditangkap di Wales pada 25 November dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh Badan Kejahatan Nasional Inggris, Kepolisian Antiterorisme, dan Kepolisian Wales Utara bekerja sama dengan FBI," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters.

Masih belum jelas apakah San Diego, yang sekarang ditahan sambil menunggu ekstradisi, memiliki perwakilan hukum atau tidak.

San Diego didakwa terkait dengan ledakan bom di perusahaan bioteknologi Chiron Inc dekat Oakland, California, pada Agustus 2003.

Bom kedua yang ditemukan di sana dinonaktifkan oleh pihak berwenang dan mungkin dimaksudkan untuk menargetkan responden pertama. Pihak berwenang menuduh San Diego menanam bom ketiga di perusahaan California lainnya sebulan kemudian.

Suatu badan yang menamakan dirinya Revolutionary Cells mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam pernyataan yang diunggah ke situs web pro-hak asasi hewan, dengan mengutip dugaan hubungan perusahaan yang menjadi sasaran dengan Huntingdon Life Sciences, yang telah dikritik oleh aktivis hak asasi hewan atas penggunaan pengujian hewan dan sekarang menjadi bagian dari perusahaan Inotiv.

Pada tahun 2004, dewan juri agung federal mendakwa San Diego dengan dua tuduhan merusak atau mencoba merusak properti dengan bahan peledak dan dua tuduhan penggunaan alat perusak dalam kejahatan kekerasan.

FBI mengatakan bahwa San Diego secara terbuka mengungkapkan pandangan ekstrem yang menganjurkan penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan gerakan hak asasi hewan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya