Berita

Dok Foto/Net

Bisnis

Penutupan SPBU Shell Tak Pengaruhi Stok BBM Masyarakat

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 13:24 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Rencana Shell menutup seluruh SPBU di Indonesia diperkirakan Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI), Mulyanto, tidak akan berdampak negatif terhadap penyediaan BBM bagi masyarakat. 

Mulyanto menyebut porsi konsumsi BBM Shell selama ini sangat minim sehingga tidak akan berdampak secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan BBM.  

Bahkan menurut Anggota Komisi Energi DPR periode 2019-2024 ini, penutupan Shell merupakan kesempatan bagi Pertamina untuk meningkatkan porsi pelayanan ke masyarakat. 


"Kabar ini mengkonfirmasi bahwa bisnis migas Pertamina semakin hari semakin dominan secara nasional. Karena itu masyarakat harus benar-benar mengawasi kinerja Pertamina jangan sampai anjlok, apalagi sejak diangkatnya Dirut dan Komut pertamina baru yang berasal dari unsur partai politik," kata Mulyanto dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa, 26 November 2024. 

Ia menambahkan, wacana penutupan SPBU Shell tersebut sudah muncul sejak Maret 2024. Shell berencana akan menutup 1000 SPBU mereka di Asia mulai tahun 2025. 

“Alasannya karena akan fokus terkait bisnis di sektor green energi, khususnya berinvestasi lebih masif di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU),” jelas dia.

"Ini memang konsekuensi logis di era senjakala bisnis migas. Kompetisinya semakin keras. Kasus ini juga sekaligus memperlihatkan semakin kuatnya dominasi Pertamina di sektor hilir migas. Setelah sebelumnya terjadi penguatan bisnis mereka di sektor hulu," bebernya. 

"Di sektor hulu sendiri, Pertamina kini telah mendominasi lifting minyak nasional lebih dari 60 person. Sementara dominasi Pertamina di sektor hilir migas, yakni pengoperasian SPBU nasional mencapai sebanyak lebih dari 90 persen, bahkan sampai ke daerah 3T," imbuh dia. 

Mulyanto menjelaskan sinergi hulu-hilir ini menyebabkan daya saing Pertamina di sektor hilir migas semakin kokoh, di samping juga kepercayaan Pemerintah yang menyerahkan distribusi BBM bersubsidi kepada BUMN migas yang satu ini.

"Sementara itu, selain soal harga yang kompetitif, kualitas BBM non subsidi Pertamina pun diakui cukup handal," ujarnya. 

Karena itu, Mulyanto minta DPR dan masyarakat benar-benar memelototi kinerja Pertamina, jangan sampai kinerjanya jeblok setelah dinahkodai Dirut dan Komut baru dari partai politik.

Untuk diketahui sejak bulan Juni 2024 Shell menutup sebanyak 9 SPBUnya di Sumatera Utara.

Dengan dilepasnya kilang mereka di singapura kepada PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melalui perusahaan patungan bersama Glencore, maka keunggulan bersaing Shell di bisnis SPBU ini semakin merosot.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya