Berita

Ilustrasi (Foto: cryptovalleyjournal.com)

Bisnis

Bitcoin Diambang Rp1,6 Miliar, IHSG Lompat 0,77 Persen

JUMAT, 22 NOVEMBER 2024 | 22:48 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SENTIMEN dari hasil Pilpres AS terlihat mulai reda. Di tengah masih minimnya sentimen dari rilis data perekonomian terkini, indeks Wall Street mampu berbalik naik signifikan pada sesi perdagangan Kamis, 21 November 2024. Laporan yang beredar menyebutkan, sikap pelaku pasar yang mencoba optimis dengan melakukan aksi akumulasi hingga melonjakkan indeks.

Indeks DJIA meloncat 1,06 persen dengan menutup di 43.870,35, sementara indeks S&P500 menanjak 0,53 persen di 5.948,71, dan indeks Nasdaq naik tipis 0,03 persen di 18.972,42. Jalannya sesi perdagangan di Wall Street kali ini diwarnai sentimen minor dari rilis data tunjangan pengangguran yang dilaporkan turun untuk pekan lalu. Situasi ini tentu sedikit membantu investor untuk bertahan optimis.

Optimisme lebih garang dilaporkan terjadi di pasar crypto. Laporan terkini menyebutkan harga Bitcoin, mata uang crypto terbesar, yang sempat menjejak titik termahalnya di kisaran $99.525 atau nyaris menembus level psikologis yang sedang sangat dinantikan investor di $100.000 (setara Rp1,6 miliar). Sejumlah pelaku pasar kini bahkan meyakini level psikologis $100.000 yang segera tertembus. Sentimen dari kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump yang diyakini semakin pro-mata uang crypto, masih menjadi andalan pelaku pasar untuk terus memburu Bitcoin.

Serangkaian kinerja positif dari sesi perdagangan Wall Street dan pasar mata uang crypto ini kemudian mencoba dilanjutkan oleh pelaku pasar di Asia dalam menjalani sesi penutupan pekan ini. Investor di Asia terlihat cukup percaya diri hingga membuat gerak Indeks konsisten menjejak zona penguatan signifikan.

Situasi semakin positif dengan rilis data inflasi Jepang yang sebesar 2,3 persen untuk Oktober lalu. Capaian tersebut sedikit lebih tinggi dari ekspektasi investor di kisaran 2,2 persen. Perekonomian Jepang yang selama ini karib dengan deflasi, kini membuka harapan baru dengan inflasi tersebut.

Sentimen lain datang dari Singapura, di mana negeri kota itu secara mengekjutkan berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen untuk kuartal ketiga. Kinerja ini terpaut lumayan lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar.

Optimisme akhirnya menderas dan indeks Nikkei di bursa saham Jepang terangkat lumayan dengan melonjak  0,68 persen setelah menutup di 38.283,85. Lonjakan tajam juga dicetak Indeks ASX200 (Australia) yang melompat 0,85 persen di 8.393,8. Sedangkan Indeks KOSPI (Korea Selatan) melambung 0,83 persen di 2.501,24.

Kabar bersahabat dari bursa global dan regional ini kemudian menjadi bekal positif bagi sesi perdagangan di Jakarta. Pelaku pasar dengan penuh keyakinan menggelar aksi akumulasi hingga memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten menapak zona penguatan tajam. IHSG kemudian menutup sesi akhir pekan ini, Jumat 22 November 2024 dengan melompat 0,77 persen di 7.195,56.

Pantauan lebih rinci menunjukkan, kinerja gemilang IHSG yang disokong oleh lonjakan tajam sejumlah saham unggulan. Sejumlah besar saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan berhasil mencetak kenaikan bervariasi dan cenderung tajam, seperti: BBRI, BMRI, ADRO, BBNI, JPFA, UNTR, ASII, CPIN, ITMG, ICBP serta UNVR.

Sesi perdagangan kali ini juga diwarnai dengan lonjakan curam saham Bank Artha Graha. Saham yang diperdagangkan dengan kode INPC ini melambung brutal hingga 34,04 persen dengan menjejak kisaran Rp252. Tinjauan RMOL menunjukkan, kinerja saham INPC yang mulai mencetak lonjakan curam sejak 21 Oktober 2024. Namun gerak melonjak mengalami jeda pada 8 November hingga 18 November untuk kemudian melonjak kembali secara tajam dan konsisten hingga hari ini.

Saham Bakrie Lebih Tenang

Sedangkan kinerja saham group konglomerasi Aburizal Bakrie yang dalam beberapa pekan terakhir lumayan mendominasi, terlihat lebih tenang di sesi hari ini. Saham BUMI tercatat flat dengan menutup sesi di Rp143, sementara BRMS turun 0,89 persen di Rp442 dan DEWA naik 0,84 persen di Rp120.

Rupiah Menguat Namun Rentan

Kinerja sedikit berbeda dicetak oleh nilai tukar rupiah. Usai merosot dalam beberapa sesi perdagangan sebelumnya, Rupiah mencoba berbalik menguat dalam penutupan pekan ini. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.870 per Dolar AS atau menguat moderat 0,31 persen.

Pantauan di pasar uang Asia menunjukkan kinerja bervariasi yang cenderung konsisten berada di rentang terbatas. Laporan dari pasar uang global menunjukkan, kinerja mata uang utama dunia yang kembali kesulitan untuk bangkit. Nilai tukar Euro, Poundsterling, Dolar Kanada, dan Dolar Australia masih bergulat di titik terlemahnya dalam beberapa hari terakhir.

Sikap pelaku pasar yang masih menantikan rilis kebijakan penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed kian menyulitkan mata uang utama dunia bangkit. Situasi ini mencoba dimaksimalkan pelaku pasar di Asia untuk melakukan sedikit perlawanan hingga mengangkat sebagian mata uang Asia.

Penguatan Rupiah kali ini, tak lepas dari situasi di pasar global yang masih jauh dari optimisme, dan oleh karenanya diyakini masih rentan. Rilis kinerja inflasi bulanan pada dua pekan ke depan kini diharapkan mampu untuk setidaknya menutup kerentanan tersebut.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya