Berita

Reaktor nuklir/Net

Nusantara

Wacana Bangun Reaktor Nuklir dan PLTN Layak Diapresiasi

KAMIS, 21 NOVEMBER 2024 | 04:00 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Niat Presiden Prabowo Subianto membangun reaktor nuklir dan PLTN di Indonesia mendapat sambutan baik dari Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). 

Anggota Dewan Pengarah MITI, Rohadi Awaludin menyebut Indonesia memang sudah seharusnya mengembangkan teknologi nuklir untuk berbagai keperluan dasar. 

“Kemampuan SDM dan bahan baku penunjangnya sangat mendukung. Karena itu ide membangun reaktor nuklir untuk keperluan pembangunan PLTN merupakan langkah yang tepat,” kata Rohadi dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu, 20 November 2024. 


Ide berharap ide Presiden Prabowo ini dapat diwujudkan dan bukan sekedar cita-cita. Untuk mewujudkan itu Presiden perlu menyusun peta jalan (road map) pembangunan industri berbasis nuklir secara komprehensif. 

"Keinginan dan cita-cita Presiden agar Indonesia memiliki reaktor nuklir dan PLTN ini layak diberikan apresiasi dan perlu segera ditindaklanjuti dengan langkah langkah yang nyata untuk mewujudkannya,” ungkap dia.

Selain itu, diperlukan pula komitmen dan konsistensi dalam menapaki peta jalan tersebut karena proses penguasaan teknologi maju ini memerlukan waktu yang tidak pendek.

Rohadi mencontohkan Korea Selatan sebagai negara yang sukses dalam membangun PLTN sendiri. Berawal dari belum mengenal PLTN sama sekali pada era 1970-an sampai berhasil mengekspor produk PLTN ke luar negeri pada era 2000-an. 

Korea Selatan berhasil mengekspor 4 buah PLTN APR1400 (Advanced Power Reactor 1400) dengan daya 1345 MW ke Uni Emirat Arab. Keempat PLTN tersebut diberi nama Barakah Nuclear Power Plant. Unit pertama mulai dibangun tahun 2012 dan beroperasi pada tahun 2020.

Korea Selatan melalui 4 tahap dalam peta jalan pembangunan PLTN sendiri, yaitu pengenalan tenaga nuklir (introduction of nuclear power), promosi komponen lokal (promotion of localization), kemandirian teknologi (technology self-reliance) dan pengembangan teknologi (technology advancement). 

Tahap kemandirian teknologi ditandai dengan pengembangan PLTN OPR1000 (optimized power reactor 1000) yaitu reaktor tipe PWR (pressurized water reactor, reaktor air bertekanan) dengan daya 1000 MW listrik. Sedangkan tahap technology advancement ditandai dengan pengembangan reaktor generasi III+ APR1400 yang merupakan peningkatan dari reaktor OPR1000.

"Selain peta jalan yang sistematis dan terukur, diperlukan pula penguatan 4 pilar teknologi, yaitu humanware, orgaware, technoware dan infoware,” bebernya. 

Keempat pilar ini, lanjut dia perlu terus diperkuat seiring dengan langkah menapaki peta jalan Pembangunan PLTN sendiri. 

“Dari 4 pilar tersebut, kunci utama ada 2 pilar pertama berupa humanware dan orgaware, yaitu menyiapkan SDM yang mumpuni dan disinergikan dalam organisasi kenukliran yang kokoh dan lincah,” ujar mantan Kepala Organisasi Riset Nuklir ini.  

“Dan untuk melaksanakan tahapan kerja tersebut diperlukan lembaga seperti BATAN. Karena itu Presiden perlu membangun kembali BATAN yang sebelumnya dilebur ke dalam BRIN," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya