Berita

Kolase Prabowo Subianto, Joko Widodo, Megawati Soekarnoputri dan Anies Baswedan/RMOL

Politik

Pilkada Jakarta 2024 Ajang Pertarungan Para 'King Maker'

RABU, 20 NOVEMBER 2024 | 00:11 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kontestasi Pilkada Jakarta 2024 bakal berlangsung sengit. Pasalnya, bukan hanya pertarungan antar kandidat yang menjadi sorotan, tetapi juga peran 'King Maker' di balik pasangan calon (paslon) yang bertarung.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno mengungkapkan, di balik paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), terdapat dukungan dari dua tokoh besar, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Keduanya dianggap sebagai 'King Maker' utama bagi pasangan tersebut.

Sementara di paslon nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno, didukung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, serta Anies Baswedan. Namun, menurut Adi, hingga saat ini Anies belum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.


“Anies belum terlihat mendukung secara terbuka Pram-Rano. Hanya beberapa jubir saja yang bergabung dengan tim Pram-Rano. Per hari ini, belum terlihat Anies bertemu Megawati untuk menyamakan kepentingan demi memenangkan Pram-Rano. Yang jelas, the one and only, Megawati adalah 'King Maker' utama di sini,” ujar Adi kepada wartawan, Selasa, 19 November 2024.

Pengamat politik jebolan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu, juga menambahkan bahwa dukungan Anies sejauh ini hanya disampaikan melalui perantara. Salah satunya adalah Sahrin Hamid yang bertindak sebagai jurubicara.

“Kalau memang benar Anies mendukung Pram-Rano, seharusnya ia menyatakan secara terbuka, ikut turun kampanye, dan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk meyakinkan pemilihnya agar mendukung Pram-Rano,” ucapnya.

Lebih jauh, Adi menggarisbawahi bahwa di tingkat akar rumput, pendukung Anies dan PDIP, khususnya mereka yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih sulit untuk menyatu. Luka politik dari Pilkada DKI Jakarta 2017 masih terasa, terutama akibat perbedaan ideologi yang mencolok antara kedua kubu.

“Pemilih Anies dan Ahok pada Pilkada Jakarta 2017 lalu sangat ideologis. Tidak mudah menyatukan dua kubu pemilih yang luka hatinya masih membekas hingga saat ini. Di level elite mungkin terlihat akur, tetapi di tingkat akar rumput belum tentu,” jelas Adi.

Ia menambahkan bahwa hingga kini belum ada titik temu yang jelas antara pendukung Anies dan Ahok untuk berdamai.

“Pendukung Ahok sulit melupakan demo berjilid-jilid yang dilakukan oleh kelompok pendukung Anies seperti Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Alumni 212, yang menuntut Ahok dipenjara karena dianggap menistakan agama,” jelasnya.

Adi juga mencatat bahwa kelompok seperti GNPF Ulama, Alumni 212, serta sebagian besar pemilih PKS sulit untuk berdamai dengan Ahok dan pendukungnya. Begitu pula sebaliknya, pendukung Ahok juga masih enggan menerima pihak-pihak yang terlibat dalam aksi-aksi tersebut.

Sementara itu, paslon Ridwan Kamil-Suswono tampak lebih nyaman dengan dukungan dari Prabowo dan Jokowi. Dukungan ini diprediksi akan meningkatkan elektabilitas pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Namun, menurut Adi, dukungan di media saja tidak cukup. Para 'King Maker' juga harus turun langsung ke lapangan untuk lebih meyakinkan pendukung mereka.

“Endorsement elite kunci seperti Jokowi dan Prabowo sangat penting dalam meningkatkan elektabilitas calon. Ada keyakinan bahwa pemilih loyal mereka akan mengikuti arah dukungan tersebut. Tetapi, endorsement saja tidak cukup. Para elite kunci harus turun langsung bekerja, menjadi juru kampanye, dan secara aktif mengarahkan pemilihnya ke calon tertentu,” tegasnya.

Adi mencontohkan bahwa Jokowi, yang secara terbuka mendukung Ridwan Kamil, telah menunjukkan usahanya untuk mengonsolidasikan pemilih loyalnya agar mendukung pasangan RK-Suswono.

“Jokowi sepertinya akan turun langsung menggerakkan mesin politiknya di Jakarta demi memenangkan RK-Suswono,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya