Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti saat menyampaikan laporan BPS pada Selasa, 5 November 2024/Kemendikbud
Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini melaporkan bahwa standar hidup layak di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2024.
Menurut data yang dirilis, pengeluaran riil per kapita per tahun, yang digunakan sebagai tolak ukur standar hidup layak tercatat mencapai Rp12,34 juta, atau sekitar Rp1,02 juta per bulan.
Hal tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 3,71 persen dibandingkan tahun lalu, yang hanya sebesar Rp11,89 juta per tahun, atau sekitar Rp990,9 ribu per bulan.
"Dimensi standar hidup layak yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun pada 2024 meningkat 442 ribu rupiah atau 3,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya." tulis BPS dalam laporan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2024, dikutip pada Senin, 14 November 2024,
Standar hidup layak merupakan salah satu dari tiga dimensi utama dalam perhitungan IPM, bersama dengan dimensi umur panjang dan hidup sehat, serta dimensi pengetahuan.
Jika dilihat berdasarkan wilayah, DKI Jakarta mencatat pengeluaran riil per kapita tertinggi di Indonesia, yaitu Rp19,95 juta per tahun atau sekitar Rp1,66 juta per bulan.
Sementara itu, Papua Pegunungan mencatat pengeluaran terendah, yakni Rp5,70 juta per tahun, atau sekitar Rp475 ribu per bulan.
Di sisi lain, dalam dimensi pengetahuan yang menjadi bagian dari IPM, dua indikator utama yang dipantau adalah Harapan Lama Sekolah (HLS) untuk penduduk usia 7 tahun ke atas, serta Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) untuk penduduk usia 25 tahun ke atas.
Selama periode 2020 hingga 2024, HLS Indonesia mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,44 persen per tahun, sedangkan RLS mengalami kenaikan rata-rata sebesar 1,07 persen per tahun.
Pada tahun 2024, HLS meningkat sebesar 0,06 tahun atau setara dengan 0,46 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023, yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan selama 2020-2023 yang sebesar 0,43 persen.
Sementara itu, RLS pada 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,08 tahun atau 0,91 persen dibandingkan tahun 2023, meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan periode 2020-2023 yang mencapai 1,13 persen.