Berita

Ilustrasi pameran otomotif GIIAS/Net

Otomotif

Kenaikan PPN 12 Persen Dorong Produsen Otomotif Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 15:47 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang mulai diterapkan pada Januari 2025 berpotensi membuat daya beli masyarakat menurun. Salah satu pihak yang akan terdampak dari kenaikan PPN ini adalah para pelaku industri otomotif.

"Kenaikan PPN 12 persen memang akan menjadi tantangan besar bagi industri otomotif Indonesia karena pasti akan mengurangi daya beli konsumen dan berpotensi menekan angka penjualan. Mengingat setiap transaksi ekonomi rantai pasok dari hulu ke hilir hingga distribusi dari produsen hingga dealer dan ke konsumen akan terkena dampak bertingkat dari kenaikan PPN 12 persen tersebut," ujar pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu, saat dihubungi RMOL, Kamis, 14 November 2024. 

"Sehingga kenaikan harga lebih besar dari sekadar 1 persen dan PPN yang dikenakan atas penyerahan barang dan jasa tertentu, serta melibatkan pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP-Pengusaha Kena Pajak, dan meskipun secara formal PPN dipungut oleh PKP, beban pajak ini pada akhirnya ditanggung oleh konsumen akhir melalui harga kendaraan yang mereka beli," tuturnya.


Menurut Yannes, kenaikan PPN 12 persen ini menjadi sebuah tantangan besar bagi pelaku industri otomotif di tengah kelesuan pasar yang masih belum pulih sepanjang 2024. 

Yannes pun menyarankan pelaku industri menerapkan langkah-langkah strategis dan inovatif demi menjaga daya saing dan menarik minat konsumen. 

"Selain menyesuaikan harga jual secara kompetitif, produsen otomotif disarankan fokus pada pengembangan produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti BEV, yang saat ini masih memperoleh insentif pemerintah. Serta menawarkan program pembiayaan yang lebih fleksibel dan terjangkau untuk meringankan beban konsumen," paparnya. 

Ditambahkan alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini, mengoptimalkan efisiensi operasional juga penting untuk menekan biaya produksi dan distribusi. Lalu untuk menjaga kepuasan dan loyalitas pelanggan, wajib meningkatkan layanan purnajual.

Di sisi lain, lanjut Yannes, dukungan pemerintah melalui kebijakan fiskal yang stimulatif, seperti insentif pajak tambahan bagi produsen otomotif yang memiliki fasilitas produksi dalam negeri dan pengembangan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, akan memperkuat peralihan ke kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi dampak kenaikan PPN. 

"Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk menemukan solusi jangka panjang yang dapat menjaga pertumbuhan industri otomotif dan menopang perekonomian nasional," demikian Yannes

Tarif PPN sebesar 12 persen harus dilaksanakan pada Januari 2025 sebagaimana amanat UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang disahkan tahun ini.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, PPN 12 persen harus dilaksanakan awal tahun depan agar APBN tetap sehat.

"Sudah ada UU-nya, kita perlu siapkan agar itu bisa dijalankan. Tapi dengan penjelasan yang baik sehingga kita tetap bisa, bukannya membabi buta, tapi APBN memang tetap harus dijaga kesehatannya," ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya