Berita

Presiden Prabowo Subianto (Foto: AFP)

Bisnis

Trump Puji Prabowo, IHSG Parkir di 7.308

RABU, 13 NOVEMBER 2024 | 16:57 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SENTIMEN kurang menguntungkan dari sesi perdagangan di Wall Street akhirnya mampu ditepis oleh pelaku pasar di Jakarta. Setelah menjalani serangkaian lonjakan tajam hingga mencetak rekor tertingginya sepanjang sejarah, indeks Wall Street akhirnya beralih merah pada sesi perdagangan Selasa 12 November 2024. Investor terkesan mengalami kelelahan untuk terus mengangkat Indeks di tengah penantian rilis data inflasi AS.

Sentimen kemenangan Trump dalam pilpres AS, masih belum reda sepenuhnya, namun pelaku pasar membutuhkan jeda untuk melakukan aksi akumulasi lebih lanjut. Di tengah masa jeda tersebut, sejumlah kecil aksi profit taking terjadi hingga menggelincirkan Indeks di zona pelemahan moderat.

Indeks DJIA ditutup turun signifikan 0,86 persen di 43.910,98, sementara indeks S&P500 melemah 0,29 persen setelah berakhir di 5.983,99 dan indeks Nasdaq berakhir turun sangat tipis 0,09 persen di 19.281,4. Laporan dari jalannya sesi perdagangan memperlihatkan, gerak Indeks yang konsisten berada di rentang terbatas sebagai cermin dari minimnya sentimen yang berkembang.

Namun sesi perdagangan di Wall Street yang tak terlalu memperlihatkan kekhawatiran tersebut justru beralih suram pada sesi perdagangan di Asia pertengahan pekan ini, Rabu 13 November 2024. Pelaku pasar di Asia mencoba berspekulasi pada sejumlah perkembangan terkini terutama menyangkut rilis data inflasi AS yang diagendakan dilakukan Rabu malam nanti waktu Indonesia Barat.

Tekanan jual terlihat menderas dengan merata di seluruh bursa utama Asia. Hingga sesi perdagangan ditutup, indeks Nikkei (Jepang) merosot tajam 1,66 persen di 38.721,66, sementara indeks KOSPI (Korea Selatan) tenggelam curam 2,64 persen di 2.417,08 dan indeks ASX200 (Australia) anjlok 0,75 persen di 8.193,4.

Buramnya kinerja Indeks di Wall Street dan Asia terlihat masih relatif mampu ditepis oleh sikap optimis pelaku pasar di Jakarta. Di tengah tiadanya sentimen domestik yang berkembang, investor mampu berupaya bertahan optimis hingga memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten menjejak di rentang terbatas.

Laporan lebih jauh menunjukkan, jalannya sesi perdagangan di Jakarta yang kali ini diwarnai dengan beredar nya kabar hubungan baik Presiden Prabowo Subianto dengan presiden terpilih AS, Donald Trump. Serangkaian berita menyebutkan Trump yang menyampaikan pujian terhadap Prabowo. Situasi ini tentu sedikit melegakan di tengah sentimen kekhawatiran investor di Asia yang selama ini khawatir dengan kebijakan proteksionis Trump kelak.

Situasi ini, nampaknya lumayan membantu pelaku pasar di Jakarta untuk terhindar dari kekhawatiran lebih jauh. Aksi akumulasi dalam rentang terbatas akhirnya terjadi untuk menahan IHSG dari keruntuhan tajam. IHSG akhirnya menutup sesi dengan turun moderat 0,18 persen di 7.308,67 usai sempat konsisten menapak zona kenaikan moderat di sepanjang sesi perdagangan pagi.

Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan berhasil mencetak kenaikan, seperti: BBRI, BMRI, BBNI, ADRO, ITMG, SMGR serta ASII. Sedangkan sejumlah saham unggulan lain terlihat masih kesulitan beralih positif, seperti: TLKM, LSIP, INDF, PTBA, UNVR dan UNTR.

Rupiah Bosan Turun

Kinerja tak jauh berbeda dibukukan nilai tukar Rupiah. Setelah melemah dalam rentang tajam di sesi perdagangan kemarin, Rupiah mencoba berbalik menguat. Namun kisaran penguatan yang terjadi masih terkesan terlalu tipis.

Laporan dari jalannya sesi perdagangan memperlihatkan, sentimen global yang melingkupi yang masih belum cukup beranjak untuk mengangkat Rupiah dengan signifikan. Gerak merosot nilai tukar mata uang utama dunia masih bertahan hingga sesi perdagangan sore ini di Asia.

Pelaku pasar secara keseluruhan masih menantikan rilis data inflasi yang diagendakan pada Rabu malam nanti waktu Indonesia Barat. Besaran inflasi tersebut diyakini akan menjadi pijakan penting bagi The Fed untuk melanjutkan penurunan suku bunga.

Tekanan jual yang menghajar mata uang utama dunia akhirnya sedikit mereda, dan situasi ini mencoba dimaksimalkan sesi perdagangan di Asia untuk melakukan rebound teknikal. Namun kisaran rebound yang dibukukan terlalu terbatas.

Pola yang sama kemudian terjadi pada Rupiah, dan minimnya sentimen yang tersedia memaksa pelaku pasar untuk hanya mengandalkan potensi teknikal. Rupiah akhirnya menguat, namun dalam rentang sangat terbatas.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah terpantau bertengger di kisaran Rp15.770 per Dolar AS atau menguat tipis 0,03 persen. Sementara pantauan pada pasar Asia menunjukkan, nyaris seluruh mata uang Asia yang konsisten bertahan di rentang moderat. Gerak bergantian dari zona merah ke hijau terlihat seragam terjadi.

Ringgit Malaysia, kali ini tercatat sebagai mata uang Asia yang mengalami pelemahan tertajam dengan merosot hingga 0,5 persen.

Populer

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Protes Aturan Hijab, Mahasiswi Iran Nekat Bugil di Depan Kampus

Minggu, 03 November 2024 | 16:18

Haikal Hasan Diminta Cek Joget Sadbor: Halal Nggak?

Minggu, 03 November 2024 | 10:41

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

UPDATE

Fahri Bachmid: Pembatalan Paslon Nomor Urut Satu oleh KPU Fak-Fak Inkonstitusional

Rabu, 13 November 2024 | 22:09

Hakim Tolak Gugatan Praperadilan ke KPK

Rabu, 13 November 2024 | 21:55

Prabowo Ubah Sistem Haji, Selly Gantina Tekankan Perubahan Undang-Undang

Rabu, 13 November 2024 | 21:46

Proyek Lampu Pocong Kembali Diungkit di Debat Pilgub Sumut

Rabu, 13 November 2024 | 21:22

Basarnas Medan Dukung Agenda Aqua Bike Championship 2024 di Danau Toba

Rabu, 13 November 2024 | 21:01

Penguatan Kompolnas Penting untuk Efektivitas Pengawasan Polri

Rabu, 13 November 2024 | 20:48

All New Tucson Segera Meluncur, Hyundai Mulai Buka Pemesanan

Rabu, 13 November 2024 | 20:42

Soroti Kecelakaan Tol Cipuralang, Ijeck Minta KIR Usaha Angkutan Diperketat

Rabu, 13 November 2024 | 20:42

Debat Pilgub Terakhir, KPU Tak Bisa Jamin Paslon Tak Saling Serang Isu Personal

Rabu, 13 November 2024 | 20:32

Badan Intelijen Maroko Bantu Spanyol Sita 4,7 Ton Ganja di Kepulauan Canary

Rabu, 13 November 2024 | 20:23

Selengkapnya