Berita

Foto Presiden Rusia, Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un/Net

Dunia

Korut-Rusia Ratifikasi Pakta Pertahanan, Wajib Saling Bantu Jika Diserang

SELASA, 12 NOVEMBER 2024 | 09:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah desas-desus tentang keterlibatan tentara asing dalam perang Ukraina, pemerintah Rusia dan Korea Utara meratifikasi perjanjian pertahanan bersama pada Selasa, 12 November 2024. 

Penandatanganan pakta pertahanan itu muncul beberapa hari setelah Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan pasukannya bentrok dengan personel militer Korea Utara yang ditempatkan di wilayah perbatasan Rusia, Kursk.

Pengerahan pasukan itu diduga berkaitan dengan pakta pertahanan di mana Rusia dan Korea Utara terikat untuk saling membantu jika masing-masing negara diserang. 


Kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengatakan kesepakatan itu diratifikasi sebagai dekrit oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Perjanjian itu akan berlaku sejak hari kedua belah pihak bertukar instrumen ratifikasi," kata KCNA

Anggota parlemen Rusia memberikan suara bulat minggu lalu untuk meratifikasi kesepakatan itu. Kesepakatan itu kemudian ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin.

Rusia dan Korea Utara menandatangani kesepakatan kemitraan strategis pada bulan Juni selama kunjungan Putin ke Pyongyang. 

Kesepakatan itu menetapkan bahwa salah satu dari kedua negara akan memberikan bantuan militer tanpa penundaan jika terjadi serangan terhadap yang lain.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui baru-baru ini mengunjungi Moskow dan mengatakan Pyongyang akan "berdiri teguh di samping kawan-kawan Rusia kita sampai hari kemenangan," merujuk pada perang Rusia di Ukraina sebagai "perjuangan suci."

Korea Selatan, Ukraina, dan negara-negara Barat mengatakan Korea Utara telah mengerahkan sekitar 10.000 tentara untuk membantu Rusia dalam perangnya.

Negara-negara Barat telah lama menuduh Pyongyang memasok peluru artileri dan rudal kepada Moskow untuk digunakan di Ukraina.

Minggu lalu, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) mengecam meningkatnya kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow dan menyatakan kekhawatiran bahwa tentara Korea Utara dapat menerima pelatihan tentang penggunaan rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya