Rakernas GPP di Surabaya, Sabtu, 9 November 2024/RMOLJatim
Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) menyambut baik wacana pengaktifan kembali Pendidikan Moral Pancasila (PMP) untuk jenjang sekolah yang kurikulumnya sedang disiapkan BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Ketua Dewan Pembina GPP, Wisnu Bawa Tenaya menerangkan, PMP yang akan diaktifkan kembali melalui kurikulum sekolah dapat mendorong siswa sekolah lebih cerdas dalam menghidupkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Cerdas, cerdik, cendekia, percaya diri bangga jadi bangsa Indonesia," ujarnya di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-6 GPP di Hotel La Lisa Surabaya, Sabtu, 9 November 2024.
GPP juga menyoroti maraknya Judi Online (Judol), kejahatan dan korupsi di mana-mana, yang terjadi akibat rapuhnya moralitas. Sehingga Wisnu dan GPP mengingatkan semua pihak untuk tidak berbohong, tak mencuri, dan tak berbuat kekerasan serta tidak iri hati maupun dengki seperti masyarakat zaman keemasan Majapahit yang mengusung Pancasila Krama.
"Jangan mabuk, baik mabuk air putih maupun mabuk jabatan," pesannya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP GPP, Antonius D R. Manurung menjelaskan, Indonesia mengalami krisis ideologi dan ini merupakan hal yang berbahaya.
"Bagi eksistensi dan integritas sebuah bangsa di mana Indonesia suatu saat bisa pecah, Indonesia bisa terbelah menjadi sebagai sejarah atau bahkan akan menjadi kehilangan segalanya," tuturnya.
Dengan potensi itulah, GPP menawarkan beberapa hal yang bisa menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Di antaranya membentuk Dewan Ideologi Nasional.
"Dewan Ideologi Nasional akan menjadi akan menjadi motor, akan menjadi acuan terbangunnya kembali kesadaran ideologi (Pancasila)," pungkasnya.