Berita

Pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang (Foto: ntvnews.id)

Bisnis

Kabinet Prabowo Masih Retreat, IHSG Turun di Bawah 7.700

JUMAT, 25 OKTOBER 2024 | 17:25 WIB | OLEH: ADE MULYANA

PERDAGANGAN pekan ini, Jumat 25 Oktober 2024 akhirnya ditutup dengan situasi miris di bursa saham dan pasar uang. Ketidakpastian arah dan sentimen yang berkembang di pasar global, memaksa pelaku pasar di Jakarta jatuh dalam pesimisme. Ketiadaan suntikan sentimen domestik membuat investor kian kesulitan menemukan pijakan untuk beralih optimis.

Sementara kabar dari pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto menyebutkan, para anggota kabinet Merah Putih yang sedang menjalani pembekalan di akademi militer di Magelang, Jawa Tengah. Sikap optimis investor sebenarnya masih mencoba bertahan, namun ketiadaan sentimen positif domestik membuat upaya bertahan optimis terlalu rentan.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya semakin karib menjejak zona merah setelah sempat konsisten menapak zona hijau di hampir sepanjang sesi pagi. IHSG kemudian menutup sesi pekan ini dengan melemah 0,28 persen di 7.694,66 untuk sekaligus menembus ke bawah level psikologis nya di 7.700.

Pantauan lebih jauh memperlihatkan, kinerja sejumlah besar saham unggulan yang tersaruk dalam zona merah. Diantaranya: BBRI, UNVR, ADRO, ASII, SIDO, JPFA, ISAT, PGAS, PTBA INDF, UNTR dan LSIP. Saham unggulan hanya menyisakan BBCA, BMRI, TLKM, BBNI dan SMGR yang masih mampu bertahan naik.

Sementara laporan dari jalannya sesi perdagangan di bursa saham utama Asia menunjukkan, kinerja Indeks yang bertahan mixed. Minimnya sentimen yang tersedia lagi-lagi menjadi latar sikap ragu pelaku pasar. Catatan RMOL menunjukkan, agenda rilis data perekonomian terkini yang hanya datang dari Amerika Serikat pada malam nanti jam 19.30 waktu Indonesia Barat menyangkut tingkat permintaan barang tahan lama.

Keraguan pelaku pasar akhirnya berhilir pada gerak mixed Indeks. Hingga sesi perdagangan ditutup, Indeks Nikkei (Jepang) merosot 0,6 persen di 37.913,92, sedang Indeks ASX200 (Australia) naik tipis 0,06 persen di 8.211,3, dan indeks KOSPI (Korea Selatan) menguat 0,09 persen di 2.583,27.

Sentimen minor yang datang dari berkukuhnya tren pelemahan nilai tukar mata uang Jepang, Yen. Catatan RMOL menunjukkan, gerak Yen yang telah membentuk tren pelemahan cukup solid sejak akhir September lalu. Namun melemah Yen terlihat Masih gagal mengangkat indeks Nikkei di bursa saham Jepang melonjak lebih jauh. Bahkan dalam beberapa hari sesi terakhir, Indeks Nikkei yang justru kembali tersaruk dalam zona merah.

Dolar AS Masih Menanjak

Situasi miris juga menimpa pasar uang global, di mana nilai tukar mata uang utama dunia terus bertahan di zona merah. Sikap menunggu pelaku pasar pada kepastian kelanjutan penurunan suku bunga oleh The Fed, membuat gerak lesu mata uang utama dunia sulit dihindarkan.

Akibat dari lesunya mata uang utama tersebut, nilai tukar mata uang Asia turut terseret. Pantauan menunjukkan, hampir seluruh mata uang Asia yang hingga sore ini masih terkapar di zona merah, meski dalam rentang yang cenderung moderat. Pantauan lebih jauh memperlihatkan, mata uang Peso Filipina yang kembali menjadi mata uang dengan pelemahan terburuk di sesi hari ini dengan runtuh hingga kisaran 0,7 persen. Sedangkan Ringgit Malaysia mencoba bertahan menguat moderat namun rentan beralih melemah.

Sementara khusus pada Rupiah, hingga ulasan ini disunting masih bergulat di kisaran Rp15.635 per Dolar AS atau melemah 0,39 persen. Rupiah terpantau konsisten menjejak zona pelemahan terbatas di sepanjang sesi penutupan pekan ini.

Sesi perdagangan pekan depan akan menjadi penentuan bagi Rupiah dan mata uang lainnya, terutama akibat agenda rilis data perekonomian terkini yang cukup padat.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

UPDATE

DPR Sambut Baik Upaya Indonesia Ingin Gabung BRICS Plus

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:53

Divonis 20 Tahun Penjara, Pelaku Pembunuhan di Subang Ajukan Kasasi

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:37

Asupan Protein Ikan Pegang Peran Penting Gizi Rakyat

Senin, 28 Oktober 2024 | 05:15

Fraksi PKS Dukung Visi Swasembada Pangan dan Energi Prabowo

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:58

Aksi Heroik Kapal Bakamla

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:46

Lahan Tembakau Blora Berkembang Pesat, Petani Sejahtera

Senin, 28 Oktober 2024 | 04:03

Bermain Imbang 0-0 Lawan Australia, Timnas U-17 Pastikan Lolos Piala Asia

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:50

Bukit Tidar yang Penuh Kenangan

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:24

DPD Dorong Lemhanas Bikin Film Bertema Patriotisme

Senin, 28 Oktober 2024 | 03:08

Pakar Hukum Endus Ada Pengkondisian Kasus Denny Indrayana

Senin, 28 Oktober 2024 | 02:29

Selengkapnya