Berita

Donald Trump dan Kamala Harris/Kolase RMOL

Dunia

Selalu Unggul di Survei, Kamala Harris Belum Tentu Bisa Kalahkan Trump di Pilpres AS

RABU, 23 OKTOBER 2024 | 07:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kurang sebulan jelang pemilihan presiden, calon dari Partai Demokrat AS Kamala Harris terus mengungguli Donald Trump dalam sejumlah survei.

Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, Harris unggul tipis 46 persen berbanding 43 persen atas mantan Presiden Republik, di mana sebagian pemilih yang pesimis mengatakan Amerika saat ini berada di jalur yang salah.

Keunggulan Harris dalam jajak pendapat enam hari tersebut, yang ditutup pada Senin, 21 Oktober 2024, hanya berbeda sedikit dari keunggulannya sebesar 45 persen berbanding 42 persen atas Trump dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dilakukan seminggu sebelumnya. 


Hal ini memperkuat pandangan bahwa persaingan tersebut luar biasa ketat dengan hanya tersisa dua minggu sebelum pemilihan pada tanggal 5 November mendatang.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa para pemilih memiliki pandangan negatif terhadap keadaan ekonomi dan imigrasi, uniknya mereka secara umum mendukung pendekatan Trump pada isu-isu ini.

Sekitar 70 persen pemilih terdaftar dalam jajak pendapat mengeluhkan tentang biaya hidup mereka, sementara 60 persen mengatakan ekonomi menuju ke arah yang salah dan 65 persen mengatakan hal yang sama mengenai kebijakan imigrasi.

Keunggulan Harris atas Trump mungkin tidak cukup untuk mengukur kemenangannya dalam pemilu meskipun hasil survei bertahan hingga 5 November.

Survei nasional, termasuk jajak pendapat Reuters/Ipsos, memberikan sinyal penting mengenai pandangan pemilih, tetapi hasil Electoral College dari negara bagian ke negara bagian menentukan pemenangnya, dengan tujuh negara bagian medan tempur yang kemungkinan akan menentukan. 

Sebagai bukti, Trump mengalahkan calon Demokrat Hillary Clinton dalam pemilihan 2016, menang dalam Electoral College meskipun ia memenangkan suara terbanyak nasional dengan selisih 2 poin.

Jajak pendapat menunjukkan Harris dan Trump bersaing ketat di negara bagian medan pertempuran tersebut.

Ada juga tanda-tanda bahwa para pemilih, khususnya Demokrat, mungkin lebih antusias dengan pemilu tahun ini dibandingkan menjelang pemilihan presiden November 2020 ketika Demokrat Joe Biden mengalahkan Trump.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya