Di tengah eskalasi militer Israel yang sengit dengan Israel, Hizbullah tampaknya mulai kekurangan tentara dan memutuskan memindahkan para pejuangnya yang ada di Suriah ke Lebanon.
Mengutip laporan Anadolu Ajansi pada Senin, 21 Oktober 2024, Hizbullah telah memindahkan ratusan pejuangnya ke Lebanon dari daerah di Suriah seperti Mayadin dan Al-Bukamal di timur Deir el-Zour, serta dari beberapa bagian Damaskus, Hama, dan provinsi Homs.
"Hizbullah mulai mengurangi kehadirannya di Suriah dengan mengimpor beberapa pejuangnya ke Lebanon, sebagai bentuk permintaan bala bantuan di tengah invasi Israel ke Lebanon," ungkap laporan tersebut.
Selama dekade terakhir, Hizbullah telah meningkatkan dan mempertahankan kehadirannya di Suriah setelah memasuki perang saudara yang meletus di negara itu pada tahun 2011.
Sepanjang konflik tersebut, Hizbullah telah berperang di pihak presiden Suriah Bashar al-Assad.
Kini, ketika Israel secara radikal meningkatkan pemboman dan invasi ke Lebanon selama sebulan terakhir, dengan tujuan mengalahkan dan memberantas Hizbullah, ratusan pejuang kelompok tersebut dilaporkan dipanggil untuk mempertahankan posisi mereka di Lebanon.
Pemindahan mereka merupakan tindak lanjut dari perjalanan yang dilaporkan dilakukan oleh pejuang lain yang didukung Iran ke Lebanon dari Irak, dengan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) juga bertujuan untuk memperkuat jumlah Hizbullah melawan invasi Israel.
Namun, para pejuang Hizbullah dan PMF dilaporkan terpaksa menggunakan rute alternatif dari Suriah ke Lebanon, setelah Israel menargetkan penyeberangan perbatasan Al-Masnaa dalam beberapa pekan terakhir dalam upaya untuk memutus hubungan teritorial antara kedua negara.