Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja bersama Anggota Bawaslu Puadi/RMOL
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ternyata tidak mengundang seluruh pimpinan lembaga penyelenggara pemilu, untuk menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja menerangkan, jajarannya mendapat perlakuan berbeda dari MPR jika dibandingkan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang pimpinannya diundang seluruhnya.
"Yang diundang cuma satu," ujar sosok yang kerap disapa Bagja itu, saat ditemui usai membuka acara Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu yang diselenggarakan Bawaslu, di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 19 Oktober 2024.
Dia menegaskan, Bawaslu berkewajiban menjalankan peran dan fungsinya sebagai pengawas pemilu hingga tahapan akhir, yaitu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih untuk pilpres, dan pelantikan anggota legislatif DPR dan DPD untuk pileg.
"Tahapan akhir pemilu alhamdulillah adanya pelantikan. Jadi pengawasan kami sampai dengan nanti pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," sambungnya memperjelas.
Bagja sebagai anggota Bawaslu dia periode keheranan, mengapa hanya Ketua Bawaslu saja yang diundang, sementara 4 orang anggota Bawaslu lainnya tidak dikirim surat oleh MPR.
"Jadi enggak tahu kenapa seperti itu," ungkapnya..
Kendati begitu, Bagja yang kini sebagai Ketua Bawaslu memastikan kehadirannya di acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi ini, 20 Oktober 2024.
Meskipun hanya satu orang pimpinan Bawaslu yang diundang, dia memastikan tugas pengawasan untuk tahapan akhir Pilpres 2024 akan tetap berjalan.
"Tapi kami tetap melakukan pengawasan. Karena tahapan akhir dari penyelenggaraan pemilu adalah pelantikan, baik pelantikan kemarin DPR DPD dan sekarang pelantikan presiden dan wakil presiden," demikian Bagia menambahkan.