Berita

Airbus/Net

Bisnis

Airbus Bakal PHK Ribuan Karyawan

KAMIS, 17 OKTOBER 2024 | 13:21 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perusahaan kedirgantaraan multinasional asal Eropa, Airbus, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.500 pekerja di divisi pertahanan dan ruang angkasa.

Seperti dikutip Reuters, perusahaan tersebut berdalih langkah itu diambil karena tantangan dalam dunia bisnis yang kompleks termasuk meningkatnya biaya dan perubahan cepat dalam strategi peperangan global.

Perusahaan itu tidak merinci negara mana yang akan terdampak dari pemangkasan, namun pemangkasan itu disebut setara dengan 1,7 persen dari total tenaga kerja globalnya.

Pabrikan pesawat asal Eropa ini juga menyatakan bahwa PHK massal diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2026.

CEO Airbus Defence and Space Mike Schoellhorn menjelaskan divisi pertahanan dan ruang angkasa tengah menghadapi tantangan besar di tengah perubahan rantai pasokan yang terganggu, pergeseran taktik peperangan, dan tekanan anggaran.

"Konteks bisnis sangat cepat berubah dan menantang, sehingga kami harus membuat unit ini lebih cepat, lebih efisien, dan lebih kompetitif," ujar Schoellhorn dikutip Kamis 17 Oktober 2024.

Pengumuman ini terjadi di tengah lonjakan pengeluaran pemerintah untuk pertahanan akibat meningkatnya ancaman keamanan, termasuk invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Selain itu, Amerika Serikat (AS) juga sedang meningkatkan investasinya pada aset berbasis ruang angkasa guna mendukung pengumpulan intelijen dan peperangan.

Namun, industri pertahanan tradisional, termasuk Airbus, kini terus menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan baru yang berkembang pesat dengan menawarkan solusi "generasi berikutnya" dalam pengembangan teknologi pertahanan.

Sementara itu, rantai pasokan yang terganggu dan tekanan biaya membuat perusahaan-perusahaan besar harus mengadaptasi diri dengan cepat.

Airbus sebelumnya juga telah menghadapi kesulitan akibat masalah rantai pasokan yang memaksanya mengurangi target produksi pesawat tahun ini dan tahun depan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya