Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar/RMOL
Kejaksaan Agung memeriksa kembali Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) periode 2015, HTZ pada Senin, 14 Oktober 2024.
Pemeriksaan ini merupakan kali kedua bagi HTZ karena yang sebelumnya sudah diperiksa tanggal 7 Oktober 2024.
HTZ diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pekerjaan pembangunan (design and build) Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat termasuk on/off ramp pada Simpang Susun Cikunir dan Karawang Barat.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Harli Siregar menyebut selain HTZ ada dua saksi yang diperiksa.
"SYF selaku Direktur Utama PT Hanil Jaya Steel dan HNW selaku Direktur Utama PT Krakatau Wajatama," kata Harli dalam keterangan resmi.
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan DP yang merupakan Kuasa KSO PT Waskita-Acset sebagai tersangka baru dalam kasus ini pada Selasa, 6 Agustus 2024.
“Saudara DP selaku Kuasa KSO PT Waskita-Acset oleh penyidik dipandang telah dapat alat bukti yang cukup sehingga yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Kuntadi.
Dalam dugaan kasus korupsi proyek jalan Tol Jakarta Cikampek II (Japek) elevated alias Tol MBZ ini, Kejagung telah menetapkan Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas (SB), sebagai tersangka.
Kejagung juga telah menetapkan emat tersangka pada kasus yang merugikan keuangan negara hingga Rp1,5 triliun tersebut.
Mereka adalah pensiunan BUMN PT Waskita Karya, IBN; DD selaku Direktur Utama PT JJC periode 2016-2020; YM selaku Ketua Panitia Lelang; dan TBS selaku tenaga ahli.