Berita

Foto menunjukkan drone Korea Selatan yang menjatuhkan selebaran propaganda di langit Pyongyang pada Jumat, 11 Oktober 2024/KCNA

Dunia

Korut Kecam Penerbangan Drone Propaganda Korsel di Pyongyang

SABTU, 12 OKTOBER 2024 | 15:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Korea Utara menuduh Korea Selatan melakukan pelanggaran udara dengan menerbangkan pesawat nirawak (drone) yang membawa pesan propaganda di atas langit Pyongyang. 

Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Berita Resmi KCNA hari Jumat, 11 Oktober 2024 menyebut Korea Selatan telah melakukan tindakan provokasi melalui drone penyusup selama sepekan terakhir. 

"ROK (Korea Selatan) melewati batas merah dalam provokasinya terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK/Korea Utara). Infiltrasi pesawat nirawak dilakukan oleh ROK pada tanggal 3 dan 9 Oktober," ungkap Kementerian. 


Dikatakan bahwa drone itu mulai membawa selebaran propaganda ke Pyongyang pada 10 Oktober. 

"Selebaran fitnah, yang disertai dengan rumor dan sampah yang menghasut yang menodai kedaulatan dan martabat nasional DPRK dan secara jahat merusak sistem sosialisnya, disebarkan di bagian tengah ibu kota," tulis KCNA. 

Korea Utara mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk aktivitas militer Korea Selatan yang terus mengancam stabilitas kawasan.

"Masyarakat internasional harus mencela dengan keras keberanian Republik Korea (Korea Selatan), yang terus-menerus meningkatkan bahaya konflik militer di kawasan tersebut sambil tanpa ragu melakukan provokasi yang sulit dipertahankan akibatnya," ujar Kementerian. 

Pyongyang menganggap provokasi  Seoul baru-baru ini sebagai provokasi politik dan militer yang serius yang pantas dibalas sesuai dengan hak untuk membela diri, tanpa penjelasan dan keharusan lebih lanjut.

"Provokasi berani musuh baru-baru ini mendesak tentara kami untuk segera menilai tindakan seperti apa yang harus diambil untuk melaksanakan misi membela kedaulatannya yang diberikan oleh Konstitusi DPRK," paparnya.

Mereka lebih lanjut memperingatkan bahwa Korea Selatan akan menghadapi situasi yang mengerikan jika meneruskan aktivitas provokatif tersebut. 

"Waktu penyerangan tidak ditentukan oleh kami. Kami akan mengawasi semuanya dengan penuh kesiapsiagaan. Para penjahat seharusnya tidak lagi berjudi dengan mempertaruhkan nyawa rakyat mereka," tegasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya