Asap mengepul di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di Tyre, Lebanon selatan, pada Senin, 7 Oktober 2024/Reuters
Meski ada kekhawatiran tentang perluasan perang regional, militer Israel tetap memperluas serangan darat ke wilayah Barat Daya Lebanon.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Selasa, 8 Oktober 2024 mengumumkan bahwa divisi ke-146 Israel telah dikerahkan untuk melakukan operasi terbatas, terlokalisasi, dan tertarget di lokasi tersebut.
"Divisi ke-146 adalah divisi cadangan pertama yang beroperasi di Lebanon selatan sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung terhadap Hizbullah di wilayah utara," kata IDF, seperti dimuat
CNN."Divisi tersebut akan bekerja sama dengan Brigade Artileri ke-213," tambahnya.
Dikatakan bahwa divisi ke-146 sebelumnya bertugas sebagai brigade regional defensif dan pasukannya dikerahkan di Israel utara, Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Militer Israel menyerang pinggiran selatan Beirut sepanjang Senin malam, 7 Oktober 2024. Mereka mengklaim telah menewaskan seorang petinggi Hizbullah, Suhail Hussein Husseini yang bertanggung jawab atas penganggaran dan logistik kelompok itu.
Pasukan Israel mengeluarkan peringatan dalam bahasa Arab kepada para pengunjung pantai dan pengguna perahu untuk menghindari sebagian pantai Lebanon.
Militer Israel mengaku akan segera memulai operasi melawan Hizbullah dari laut.
Sekitar 2.000 warga Lebanon telah tewas sejak Hizbullah mulai menembaki Israel setahun yang lalu sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas. Jumlah kematian terus meningkat signifikan dalam beberapa minggu terakhir.
Militer Israel telah menggambarkan operasi daratnya di Lebanon sebagai operasi lokal dan terbatas, tetapi skalanya terus meningkat mulai minggu lalu.
Militer Israel menyatakan tujuannya adalah untuk membersihkan daerah perbatasan tempat para pejuang Hizbullah bersembunyi, tanpa rencana untuk masuk jauh ke Lebanon.