Berita

Executive Secretary & Public Relation Solia Zigna Kampung Batik Laweyan, Yuke Anastasia, memperlihatkan menu nasi boks yang disediakan bagi atlet Peparnas 2024/Dok PB Peparnas XVII

Olahraga

Konsumsi Atlet Peparnas 2024 Dipastikan Penuhi Standar Gizi

JUMAT, 04 OKTOBER 2024 | 18:38 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Guna mendukung performa atlet selama ajang olahraga disabilitas yang akan digelar pada 6-13 Oktober 2024, Panitia Besar Pekan Paralimpiade Nasional (PB Peparnas) XVII Solo 2024 akan fokus soal pemenuhan asupan gizi seimbang bagi para atlet.

Penyediaan konsumsi yang sesuai dengan standar gizi olahraga menjadi komitmen panitia dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk hotel-hotel yang menjadi tempat menginap para atlet. 

Salah satunya adalah Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan yang bertanggung jawab menyediakan akomodasi dan konsumsi bagi atlet cabang olahraga anggar kursi roda.


"Sejak awal kami sudah bekerja sama dengan tim atau ofisial yang datang ke Hotel Solia Zigna untuk berdiskusi dengan Executive Chef kami mengenai menu yang akan disajikan," ucap Executive Secretary & Public Relation Solia Zigna, Yuke Anastasia, dikutip dari keterangan resmi PB Peparnas, Jumat (4/10).

"Kami sudah menjelaskan standardisasi gizinya karena sudah ada yang disesuaikan dengan kebutuhan atlet. Ketentuan ini menyangkut protein, karbohidrat, dan buah-buahnya,” sambungnya.

Sementara itu, ahli gizi Farah Aulia Rahma menekankan pentingnya kelengkapan zat gizi bagi atlet. Di mana di dalamnya terdapat karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

"Ketika menyajikan bahan makanan kepada atlet, itu semuanya harus lengkap. Misalnya, karbohidrat disediakan melalui nasi. Adapun proteinnya didapatkan dari lauk hewani maupun nabati. Kemudian vitamin dan mineral diperoleh dari sayur dan buah," jelas Farah.

Tak hanya itu, alumnus Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga menekankan pentingnya cara pengolahan makanan. Sebab hal ini berkaitan dengan dinamika yang dihadapi atlet dalam menghadapi sebuah pertandingan.

Sebelum bertanding, atlet kerap kali menghadapi rasa gugup dan stres. Situasi semacam ini kerap berpengaruh terhadap sistem pencernaan. Oleh karena itu, cara pengolahan makanan selama Peparnas XVII ini harus mempertimbangkan cara pengolahan yang ideal.

"Kita harus memerhatikan cara pengolahan yang tidak merangsang pencernaan. Cara pengolahan yang dimaksud, misalnya, memasak makanan dengan santan kental. Olahan-olahan yang pedas dan asam, serta menggunakan minyak yang banyak bisa juga mengganggu pencernaan atlet. Hal itu mesti diperhatikan," paparnya.

Atas upaya yang diberikan PB Peparnas XVII, atlet anggar kursi roda dari kontingen Riau, Rachman, memberikan apresiasi. Rahman mengakui akomodasi yang disediakan sudah sesuai dengan keinginan mereka. Begitupun dengan makanan yang disediakan, sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan atlet.

Pelatih anggar kursi roda Sumatera Selatan, Agista Andhani, juga memuji kesiapan PB Peparnas dalam menggelar lomba multievent di Solo ini. 

"Konsumsi sudah baik. Gizinya untuk atlet-atlet juga telah terpenuhi. Luar biasa. Pelayanan Kota Solo selama Peparnas XVII sudah sangat baik. Jadi, memang sudah layak digelar di sini. Sebab, akses disabilitas di sini juga sangat baik,” ungkap Agista.

Peparnas XXII akan mempertandingkan 20 cabang olahraga. Seluruh atlet dari 34 kontingen memiliki waktu persiapan akhir selama 4 hari di Solo sebelum pertandingan dimulai pada 7 Oktober mendatang.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya