Berita

Kebersamaan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto/net

Nusantara

Produksi Terus Menurun, Indonesia Hadapi Ancaman Defisit Beras

KAMIS, 03 OKTOBER 2024 | 16:41 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Indonesia tengah menghadapi tantangan serius di sektor pertanian, khususnya dalam produksi beras. 

Deputi III KSP Bidang Perekonomian, Edi Priyono menjelaskan, berdasarkan data dari 2018 hingga 2023, luas panen padi terus mengalami penurunan sebesar rata-rata 0,2 juta hektar per tahun. 

Hal ini diikuti dengan penurunan produksi beras yang mencapai 1 juta ton per tahun.


Penjelasan ini disampaikan Edi saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk evaluasi 1 dekade pemerintahan Jokowi yang diselenggarakan Indef di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (3/10).

"Sampai saat ini hitung-hitungan besarnya kita masih surplus tapi surplus ini makin lama semakin berkurang. Kalau tidak segera ditangani kita mungkin akan segera masuk ke era defisit beras," kata Edi.

Edi melanjutkan, Kebutuhan beras nasional mencapai sekitar 30 juta ton per tahun. Sementara produksi saat ini hanya sedikit di atas angka tersebut, yakni sekitar 31 juta ton. 

"Kita masih salah satu produsen beras terbesar di dunia, tetapi kebutuhan kita juga sangat besar. Jika tidak segera ditangani, kita mungkin akan masuk ke era defisit," ujarnya.

Edi juga mengomentari visi presiden terpilih Prabowo Subianto, yang ingin menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Menyadari persoalan diatasi, dia mendesak  penurunan produksi padi ini harus segera diatasi. 

Pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mengatasi penurunan luas lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian guna memastikan ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

Situasi ini semakin mendesak di tengah perubahan iklim, keterbatasan lahan, serta berbagai tantangan lainnya yang dihadapi sektor pertanian Indonesia. 

Masyarakat pun berharap agar kebijakan yang lebih konkret dan berkelanjutan segera diimplementasikan demi menghindari krisis pangan di masa depan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya